Pendidikan kesehatan merupakan sejumlah pengalaman yang berpengaruh secara menguntungkan terhadap kebiasaan, sikap dan pengetahuan. Pasien yang terinfeksi HIV-AIDS tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya yang saat ini mengalami penyakit yang mematikan ini. Koping adalah salah satu mekanisme untuk mengatasi perubahan yang dihadapi atau beban yang diterima, sehingga perawat diharapkan dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang strategi koping untuk mengembalikan kualitas hidup penderita HIV-AIDS.
Dalam pemilihan sampel penelitian ini menggunakan pendekatan quasi eksperimen terhadap 7 orang pasien HIV/AIDS di RSUD Labuang Baji Makassar (diambil secara purposive sampling). Data dikoreksi dengan menggunakan kuisioner, diwawancara dan lembar observasi. Data kemudian di analisis dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dengan nilai signifikan ρ = 0,05.
Hasil penelitian ini menggambarkan adanya perubahan fase dimana sebelum dilakukan intervensi dapat dilihat hasil yang menunjukkan 2 responden (28,6%) berada pada fase penolakan, 2 responden (28,6%) berada pada fase marah, 2 responden ( 28,6%) berada pada fase tawar menawar, dan 1 responden (14,3%) berada pada fase depresi, sedangkan setelah dilakukan intervensi dapat dilihat hasilnya menunjukkan perubahan dimana 3 responden ( 42,9%) berada pada fase tawar menawar dan 4 responden (57,1%) berada pada fase penerimaan.
Hasil penelitian ini membuktikan adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap respon psikologis pada penderita HIV/AIDS dengan nilai signifikan ρ = 0.016 < ρ = 0.05. Untuk peneliti selanjutnya agar sampel dan waktu pelitiannya ditambah, dihimbau kepada seluruh perawat untuk terus memberikan strategi koping pada penderita HIV/AIDS yang berkesinambungan sampai pasien tersebut benar-benar dapat mengatasi stres dan menerima penyakitnya..