Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari asuhan keperawatan yang dilaksankan sesuai standar. Agar pelayanan keperawatan berkualitas maka perawatan diharapkan bisa menerapkan asuhan keperawatan dengan pendokumentasian yang benar. Namun seringkali perawat belum maksimal dalam melaksankan dokumentasi. Kelancaran pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan ditentukan oleh kepatuhan perawat dikarenakan asuhan keperawatan merupakan tugas perawat sebagai tenaga profesional yang bekerja di rumah sakit selama 24 jam secara terus menerus yang dibagi dalam 3 (tiga) shift. Tujuan dari pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan sebagai bukti kualitas asuhan keperawatan, sumber informasi, bukti aplikasi standar praktik individu.
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi responden adalah perawat di UGD dan ruang rawat inap RSUD Labuang Baji Makassar. Sampel berjumlah 56 responden yang masuk dalam kriteria inklusi. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu tekhnik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti. Digunakan Uji Chic-Square
Hasil analisis univariat menunjukkan paling banyak meliputi pengetahuan kurang 38 orang (67,9%), motivasi cukup 40 orang (71,4%), waktu kurang 32 orang (57,1%), dan perilaku patuh dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan 38 orang (67,9%). Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat pengaruh antara pengetahuan (p=0,908) dengan perilaku kepatuhan perawat dalam pelaksanaan dokumentasi Asuhan Keperawatan. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi (p=0,015) dan waktu (p=0,006) dengan perilaku kepatuhan perawat dalam pelaksanaan pendokumentasi Asuhan Keperawatan.
Diharapkan agar pihak rumah sakit lebih meningkatkan kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan bagi tenaga profesional keperawatan sehingga rumah sakit dapat memberi fasilitas dan peningkatan sumber daya tenaga keperawatan sehingga mutu pelayanan meningkat.