Tuberkulosis adalah penyakit kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit tuberkulosis telah dikenal lebih dari satu abad yang lalu, yakni sejak diketemukannya kuman penyebab tuberkulosis oleh Robert Koch tahun 1882, namun sampai saat ini penyakit tuberkulosis (TB) masih tetap menjadi problema kesehatan di seluruh dunia dan sebagai penyebab kematian utama yang diakibatkan oleh penyakit infeksi Penderita penyakit kronis seperti tuberkulosis perlu mendapat dukungan keluarga lebih, karena dengan dukungan dari orang-orang tersebut dapat menurunkan beban psikologis sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga terhadap respon sosial-emosional pasien tuberkulosis. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah observational analytic dengan metode cross sectional dan teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling dan selama waktu penelitian didapatkan responden sebanyak 33 responden. Variabel penelitian ini mencakup variabel independen yaitu dukungan keluarga (dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental, dan dukungan emosional) dan variabel dependen yaitu respon sosial emosional Instrumen penelitian berupa kuesioner dan observasi dengan analisa data univariat dengan tabel frekuensi dan bivariat menggunakan uji chi-square. Penelitian ini dilaksanakan di ruang Baji Pamai dan Baji Ati Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 20 Mei sampai tanggal 20 Juni 2014.
Hasil penelitian menujukkan bahwa dukungan informasional tidak berpengaruh terhadap respon sosial-emosional pasien tuberkulosis dengan nilai p (0,284) > 0,05, dukungan instrumental tidak berpengaruh terhadap respon sosial-emosional pasien tuberkulosis dengan nilai p (0,208) > 0,05, dukungan penilaian tidak berpengaruh terhadap respon sosial-emosional pasien tuberkulosis dengan nilai p (0,522) > 0,05 dan dukungan emosional berpengaruh terhadap respon sosial-emosional pasien tuberkulosis dengan nilai p (0,008) < 0,05.
Diharapkan keluarga memberikan dukungan penuh kepada pasien tuberkulosis karena dukungan tersebut dapat mempengaruhi tingkah laku individu, seperti penurunan rasa cemas, tidak berdaya dan putus asa, yang pada akhirnya dapat meningkatkan status kesehatan. Dan untuk peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi respon sosial-emosional pasien tuberkulosis