Detail Cantuman

Image of SKRIPSI : PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP PENURUNAN DERAJAT NYERI MENSTRUASI PADA SISWI MAN 2 MODEL MAKASSAR

Text

SKRIPSI : PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP PENURUNAN DERAJAT NYERI MENSTRUASI PADA SISWI MAN 2 MODEL MAKASSAR



Masa remaja merupakan peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, psikologis, dan sosial. World Health Organization (WHO) menentukan usia remaja antara 12 – 24 tahun (Kuamiran, 2011). Masa remaja diartikan sebagai masa dimana seseorang menunjukan tanda-tanda pubertas dan berlanjut hingga dicapainya kematangan seksual. Hurlock (2004) menyatakan bahwa kriteria yang paling sering digunakan untuk menentukan masa pubertas adalah munculnya menstruasi pertama (menarche) pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki. Menstruasi pertama (menarche) merupakan menstruasi awal yang biasa terjadi dalam rentang usia sepuluh tahun sampai enam belas tahun, atau pada masa awal remaja dan sebelum memasuki masa reproduksi. Menstruasi pertama (menarche) merupakan peristiwa terpenting yang terjadi pada masa remaja (Llewellyn-Jones, 2005)
Salah satu tanda seorang perempuan telah memasuki usia pubertas adalah terjadinya menstruasi. Menstruasi adalah pengeluaran cairan secara berkala dari vagina selama usia reproduksi (Ramaiah, 2006). Gangguan ginekologi pada masa remaja yang sangat sering terjadi adalah gangguan yang berhubungan dengan siklus menstruasi yaitu dismenore (Edmons, 2007).
Dismenore adalah nyeri haid yang biasanya bersifat kram dan berpusat pada perut bagian bawah yang terasa sebelum atau selama menstruasi, terkadang sampai parah sehingga mengganggu aktivitas (Fritz, 2010). Angka
2
kejadian nyeri menstruasi di dunia sangat besar,rata-rata lebih 50% perempuan disetiap negara mengalami nyeri menstruasi (Anurogo, 2008).
Dismenore sangat berdampak pada remaja putri, hal ini menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari. Remaja yang mengalami dismenore pada saat menstruasi membatasi aktivitas harian mereka khususnya aktivitas belajar di sekolah. Aktivitas belajar merupakan prinsip atau azas yang sangat penting di dalam interaksi belajar yang bukan hanya melibatkan aktivitas fisik tetapi juga mental, untuk mengatasi rasa nyeri kebanyakan remaja mengonsumsi obat yang di beli tanpa resep dokter. Secara umum penanganan nyeri terbagi dalam dua kategori yaitu pendekatan farmakologis dan non farmakologis. Secara farmakologis nyeri dapat ditangani dengan terapi analgesik yang merupakan metoda paling umum digunakan untuk menghilangkan nyeri. Terapi ini dapat berdampak ketagihan dan akan memberikan efek samping obat yang berbahaya bagi pasien. Secara nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, salah satunya dengan teknik distraksi. Adapun teknik distraksi yang paling efektif untuk mengurangi nyeri adalah mendengarkan musik (Potter & Perry, 2005).
Mendengarkan musik seperti musik religi dapat memproduksi zat endorphins (substansi sejenis morfin yang disuplai tubuh yang dapat mengurangi rasa sakit/nyeri) yang dapat menghambat transmisi impuls nyeri disistem saraf pusat, sehingga sensasi nyeri menstruasi dapat berkurang, musik juga bekerja pada system limbik yang akan dihantarkan kepada system saraf yang mengatur kontraksi otot-otot tubuh, sehingga dapat mengurangi kontraksi otot (Potter & Perry, 2005).
3
Sekitar 15% gadis remaja dilaporkan mengalami dismenore berat dan merupakan penyebab tertinggi para gadis remaja tidak hadir di sekolahnya di Amerika Serikat. Lebih lanjut dalam sebuah studi longitudinal yang dilakukan di Swedia melaporkan dismenorea terjadi pada 90% wanita yang berusia kurang dari 19 tahun dan 67% wanita yang berusia 24 tahun (French, 2005).
Pada tahun 2005 sebanyak 75% remaja wanita di Mesir mengalami dismenore, 55,3 % dismenore ringan, 30% dismenore sedang, dan 14,8% dismenore berat (badawi, 2005). Pada tahun yang sama di Jepang angka kejadian dismenore primer 46 %, dan 27,3 % dari penderita absen dari sekolah dan pekerjaannya pada hari pertama menstruasi (Osuga, 2005).
Hasil penelitian di China tahun 2010 menunjukkan sekitar 41,9% - 79,4% remaja wanita mengalami dismenore primer. 31,5% - 41,9 % terjadi pada usia 9 – 13 tahun dan 57,1% - 79,4% pada usia 14 – 18 tahun (Gui-zhou, 2010). Pada tahun 2012 prevalensi dismenore primer di Amerika Serikat pada wanita umur 12 – 17 tahun adalah 59,7%, dengan derajat kesakitan 49% dismenore ringan, 37% dismenore sedang, dan 12% dismenore berat yang mengakibatkan 23,6% dari penderitanya tidak masuk sekolah (Omidvar, 2012). Prevalensi dismenore di Indonesia tahun 2008 sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder (Santoso, 2008).
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa terapi musik dapat menurunkan intensitas nyeri. Penelitian menarik datang dari Desi Novita Ridwan tahun 2011 yang melakukan penelitian Pengaruh terapi musik Mozart terhadap penurunan derajat nyeri menstruasi pada remaja putri di SMA



Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
Untuk Baca FULL TEXT di Perpustakaan FKIK UINAM
No. Panggil
Skripsi
Penerbit Perpustakaan FKIK : .,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas


Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this


Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Duis nec cursus mauris. Nullam vel nunc quis ipsum laoreet interdum. Maecenas aliquet nec velit in consequat.
Info selengkapnya