Kontrasepsi hormonal merupakan kontrasepsi yang mengandung hormon estrogan dan progesteron, yang termasuk dalam kontrasepsi ini adalah pil, suntik, dan implant. Di Indonesia kontrasespi hormonal memberikan kontribusi terbesar dalam penurunan angka kelahiran namun sampai saat ini belum ditemukannya kontrasepsi yang ideal bebas dari efek samping. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dari efek samping penggunaan kontrasepsi hormonal pada akseptor keluarga berencana di RSIA Pertiwi Makassar yaitu gangguan siklus haid, peningkatan tekanan darah, perubahan berat badan, jerawat, sakit kepala, mastalgia, dan gangguan metabolisme. Penggunaan kontrasepsi dalam Islam juga sudah ada sejak dulu, yaitu di jaman Rasulullah yang bertujuan untuk pengaturan kelahiran agar setiap umat manusia yang dilahirkan menjadi umat yang kuat, bukannya menjadi umat yang hanya meresahkan orang lain. Demikian Islam memandang perlunya pengaturan kelahiran, bukannya pembatasan kelahiran.
Jenis penelitian ini deskriptif, metode yang digunakan survei. Populasi dalam penelitian ini adalah akseptor kontrasepsi hormonal di RSIA Pertiwi makassar sampai Tahun 2013. Pengambilan sampel menggunakan purposif sampling dengan teknik simple random sampling sehingga di dapat 83 sampel.
Dari hasil penelitian proporsi terbesar umur responden 25-35 tahun (48,19%), pendidikan dengan proporsi terbesar tamat SMA (38,6%), proporsi jenis pekerjaan terbesar IRT (50,6%), dalam memperoleh kontrasepsi semua responden menggunakan fasilitas kesehatan. Jenis kontrasepsi yang banyak di gunakan adalah suntik (42,2%) dan pil (42,2%).
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi terbesar terjadinya efek samping gangguan siklus haid (amenorea) adalah pada suntik (60%), peningkatan berat badan pada suntik (60%) dan implant (53,8%), peningkatan nafsu makan pada kontrasepsi pil (54,3%).