Detail Cantuman

Image of SKRIPSI : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Perilaku Pengawas Menelan Obat Dengan Keteraturan Minum Obat Penderita Tuberkulosis Di Puskesmas Makkasau Kota Makassar Tahun 2012

Text

SKRIPSI : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Perilaku Pengawas Menelan Obat Dengan Keteraturan Minum Obat Penderita Tuberkulosis Di Puskesmas Makkasau Kota Makassar Tahun 2012



enyakit tuberkolusis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobakterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Basil Tahan Asam (BTA). (Price, 2006). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 maret 1882. Untuk mengenang jasa koch bakteri tersebut diberi nama basil Koch. Bahkan penyakit tuberkulosis pada paru-paru kerap juga disebut Koch Pulmonum (KP). (Sandina, 2011)
Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang. Ini juga salah satu penyakit tertua yang diketahui menyerang manusia. Jika diterapi dengan benar tuberkulosis yang disebabkan oleh kompleks Mycobacterium tuberculosis yang peka terhadap obat, praktis dapat disembuhkan. Tanpa terapi tuberkulosis akan mengakibatkan kematian dalam lima tahun pertama pada lebih dari setengah kasus.
Pada tahun 1992 WHO telah mencanangkan tuberkulosis sebagai Global Emergency. Laporan WHO tahun 2004 menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta kasus baru tuberkulosis pada tahun 2002, dimana 3,9 juta adalah kasus BTA (Basil Tahan Asam) positif. Penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis dan menurut regional WHO jumlah terbesar kasus ini terjadi di
2
Asia Tenggara yaitu 33% dari seluruh kasus tuberkulosis di dunia, namun bila dilihat dari jumlah penduduk terdapat 182 kasus per 100.000 penduduk. (PDPI, 2006)
World Health Organization (WHO) memperkirakan di Indonesia tiap tahun akan terjadi 583.000 kasus tuberkulosis baru. Separuh atau 50 persen dari jumlah tersebut akan menular sebagaimana dikenal sebagai kasus Basil Tahan Asam (BTA) positif. (Zahara, 2009)
Survei prevalensi tuberkulosis yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993 menunjukkan bahwa prevalensi tuberkulosis di Indonesia berkisar antara 0,2 – 0,65%. Sedangkan menurut laporan pada tahun 2009, penyakit ini menewaskan 1,7 juta orang.
Indonesia berada dalam peringkat ketiga terburuk di dunia untuk jumlah penderita tuberkulosis. Setiap tahun muncul 500 ribu kasus baru dan lebih dari 140 ribu lainnya meninggal. (Wikipedia, 2011). Setiap 100.000 penduduk Indonesia 130 diantaranya penderita tuberkulosis dengan BTA positif. (Haryanto, 2006). Penularan penyakit tuberkulosis sangat cepat dan setiap 1 penderita tuberkulosis BTA positif bisa menularkan penyakit tersebut kepada 10 hingga 15 orang per tahunnya. Dengan demikian bisa dibayangkan berapa jumlah penderita sakit tuberkulosis dalam beberapa tahun ke depan, melihat jumlah penduduk indonesia yang berpenduduk 210 juta jiwa. (Zahara, 2009)
Tuberkulosis masih merupakan penyakit infeksi saluran napas yang tersering di Indonesia. Keterlambatan dalam menegakkan diagnosa dan



Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
Untuk Baca FULL TEXT di Perpustakaan FKIK UINAM
No. Panggil
Skripsi
Penerbit Perpustakaan FKIK : .,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas


Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this


Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Duis nec cursus mauris. Nullam vel nunc quis ipsum laoreet interdum. Maecenas aliquet nec velit in consequat.
Info selengkapnya