Detail Cantuman
Text
SKRIPSI : HUBUNGAN FAKTOR DEMOGRAFI DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RISIKO ANEMIA SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MINASA UPA KOTA MAKASSAR
Kehamilan merupakan proses yang fisiologis dan alamiah, proses kehamilan merupakan satu kesatuan mata rantai mulai dari konsepsi, nidasi, adaptasi ibu terhadap nidasi, peneliharaan kehamilan, perubahan hormon sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi (Manuaba, 2007). Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 Minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitungdari hari pertama haid terakhir (Prawirohardjo,2005).
Pada kehamilan ibu hamil bisa mengalami risiko kehamilan salah satunya adalah Anemia. Anemia adalah kekurangan hemoglobin (Hb). Hb adalah protein dalam sel darah merah yang mengantar oksigen dari paru kebagian tubuh yang lain. Anemia dalam kehamilan karena kekurangan zat besi (Manuaba, 2007).
Kekurangan hemoglobin dapat menyebabkan metabolisme tubuh dan sel-sel saraf tidak bekerja secara optimal, sehingga pada ibu hamil dapat menyebabkan anak lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR), keguguran dan juga mengakibatkan anemia pada bayinya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa prevalensi anemia pada kehamilan secara global 55% dimana secara bermakna tinggi pada trimester ketiga dibandingkan dengan trimester pertama dan kedua kehamilan. Anemia karena defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan dengan
2
defisiensi zat gizi lain. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi ( Arisman, 2004 ) Perdarahan merupakan faktor utama penyebab tingginya AKI. Perdarahan dapat terjadi pada kehamilan, persalinan dan pasca persalinan. Anemia merupakan salah satu faktor risiko yang dapat memperburuk keadaan ibu apabila disertai perdarahan saat kehamilan, persalinan dan pasca salin. (Sarwono, 2002).
Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Pengaruh anemia saat kehamilan dapat berupa abortus, persalinan kurang bulan, ketuban pecah dini (KPD). Pengaruh anemia saat persalinan dapat berupa partus lama, gangguan his dan kekuatan mengedan serta kala uri memanjang sehingga dapat terjadi retensio plasenta. Pengaruh anemia saat masa nifas salah salah satunya subinvolusi uteri, perdarahan post partum, infeksi nifas dan penyembuhan luka perineum yang lama (Prawirahardjo, 2005).
Kasus kehamilan risiko banyak ditemukan di masyarakat, tetapi tenaga kesehatan tidak bisamenemukannya satu persatu, karena itu peran serta tenaga kesehatan sangat dibutuhkan dalam mendeteksi ibu hamil. Salah satu tindakan yaitu melalui promosi kesehatan ibu hamil risiko dan pencegahan risiko, seperti pemberian suplemen nutrisi, zat besi, imunisasi tetanus toksoid dan pemberian konseling tentang tanda bahaya kehamilan dan keluarga berencana(Muslihatun,2009).
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
Untuk Baca FULL TEXT di Perpustakaan FKIK UINAM
|
---|---|
No. Panggil |
Skripsi
|
Penerbit | Perpustakaan FKIK : ., 2013 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this
Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Duis nec cursus mauris. Nullam vel nunc quis ipsum laoreet interdum. Maecenas aliquet nec velit in consequat.
Info selengkapnya