merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesembuhan penderita gangguan jiwa. Oleh karena itu, pemahaman keluarga mengenai kondisi penderita serta kesediaan masyarakat dan lingkungan menerima penderita apa adanya dan memperlakukan penderita secara manusiawi merupakan salah satu bentuk pengobatan yang dapat mencegah kekambuhan penderita.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan faktor yang mempengaruhi respon keluarga terhadap pasien gangguan jiwa di Puskesmas Mangasa Kota Makassar.
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan kuesioner, dan studi kepustakaan dengan menggunakan skala likert dan metode penentuan sampel yang digunakan adalah total sampling yaitu 85 sampel. Metode Penelitian yang digunakan adalah Analisis Deskiptif Korelasi dengan rancangan cross sectional.
Setelah dianalisis dengan uji chi-square diperoleh hasil p=0,00 < α =0,05. Ini berarti hipotesis diterima. Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan ada hubungan bermakna antara pengetahuan, komunikasi, dukungan keluarga dan ekonomi dengan respon keluarga pasien gangguan jiwa dengan nilai P masing- masing variabel independen yang diteliti adalah 0,00 di Pusksmas Mangasa Kota Makassar.
Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan, komunikasi, dukungan keluarga dan ekonomi dengan respon keluarga pasien gangguan jiwa. Bagi peneliti selanjutnya yang berninat meneliti judul yang sama agar kiranya dapat mengembangkan penelitian yang serupa dengan objek kajian yang berbeda.