Detail Cantuman
Text
skripsi:FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA PADA IBU HAMIL DI RSIA SITI FATIMAH MAKASSAR SOPIANA NIM: 70300107079
ABSTRAK
Nama : SOPIANA
NIM : 70300107079
Judul : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anemia Pada Ibu Hamil
di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar 2011.
Pembimbing 1 : Hasnah, S, SiT, M. Kes
Pembimbing II: Hj. Asriany, SKM, M. Kes
Anemia adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin dibawah
nilai normal yang dapat disebabkan karena kekurangan zat besi sehingga berdampak pada
ibu dan janinya. Anemia pada kehamilan memerlukan perhatian yang serius sehingga
kehamilan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Hal inilah yang menjadi latar belakang
peneliti mengambil judul “faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada ibu hamil”
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh umur, paritas, kunjungan ANC dan jarak
kehamilan terhadap anamia ibu hamil.
Desain penelitian adalah Cross Sectional Study. Jumlah populasi sebanyak 42 ibu
hamil dengan menggunakan tekhnik pengambilan sampel yaitu Total Sampling. Sumber
data diperoleh melalui data prrimer yaitu berupa kuesioner dan data sekunder. Tekhnik
analisa data yaitu dengan analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan table
distribusi frekuensi dengan uji Chi-square. Variabel penelitian ini mencakup variabel
dependen yaitu anemia dan variabel independen yaitu umur, paritas, jarak kehamilan dan
kunjungan ANC.
Dari penelitian yang dilaksanakan dengan jumlah responden 42 ibu hamil
diperoleh hasil: umur resiko rendah terdapat 7 orang (31,8%) anemia dan 15 orang
(68,2%) yang tidak anemia, sedangkan umur resiko tinggi terdapat 16 orang (80,0%)
anemia dan 4 orang (20%) tidak anemia. Paritas resiko rendah terdapat 4 orang (21,1%)
anemia dan 15 orang (78,9%) tidak anemia, sedangkan paritas resiko tinggi terdapat 19
orang (82,6%) anemia dan 4 orang (17,4%). Jarak kehamilan resiko rendah terdapat 10
orang (41,7%) anemia dan 14 orang (58,3%) tidak anemia, sedangkan jarak kehamilan
resiko tinggi terdapat 13 orang (72,2%) anemia dan 5 orang (27,8%) tidak anemia.
Kunjungan ANC resiko rendah terdapat 14 orang (46,7%) anemia dan 16 orang (53,3%)
tidak anemia, sedangkan kunjungan ANC resiko tinggi terdapat 9 orang (75,0%) anemia
dan 3 orang (25,0%) tidak anemia.
Kesimpulan dari hasil penelitian ialah menunjukkan terdapat pengaruh umur
dengan anemia pada ibu hamil (ρ = 0,002). Terdapat pengaruh paritas dengan anemia
pada ibu hamil (ρ = 0,000). Terdapat pengaruh jarak kehamilan dengan anemia pada ibu
hamil (ρ = 0,049). Tidak terdapat pengaruh kunjungan ANC dengan anemia pada ibu
hamil (ρ = 0,096).
.
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan anugrah terindah bagi setiap wanita. Bagi wanita
mengetahui sedini mungkin bahwa dirinya positif hamil adalah sangat penting.
Hal tersebut dikarenakan pada beberapa minggu pertama kehamilan, akan
terjadi pembentukan organ-organ tubuh vital. Perubahan-perubahan fisik dan
emosi pada diri ibu hamil biasanya terjadi pada setiap trimester selama
kehamilan (Winkjosastro, 2002).
Kehamilan merupakan hasil konsepsi antara ovum (sel telur) dengan
spermatozoa. Lama kehamilan mulai sampai partus adalah 280 hari (40
minggu) dan antara tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan
merupakan saat yang menyenangkan dan dinanti-nanti, tetapi juga dapat
menjadi kegelisahan dan keprihatinan ketika ibu mengalami anemia dalam
kehamilan (Prawihardjo, 2005).
Anemia merupakan kondisi kurangnya sel darah merah (Hemoglobin)
dalam darah dibawah nilai normal. Anemia yang paling sering terjadi dalam
kehamilan adalah anemia akibat kekurangan zat besi. Hal ini dapat disebabkan
karena asupan makanan yang kurang, karena gangguan resorbsi, gangguan
penggunaan atau terlalu banyaknya zat besi keluar dari badan, misalnya pada
saat perdarahan (Sastro, 2002).
Anemia pada kehamilan banyak terjadi di daerah pedesaan. Hal tersebut
dikarenakan kemiskinan dan kurangnya pengetahuan tentang makanan sehat
13
dan bergizi sehingga anemia menjadi semakin parah. Anemia pada kehamilan
memerlukan perhatian yang serius sehingga kehamilan dapat berlangsung
normal (Manuaba, 2004).
Kehamilan trimester pertama merupakan kejadian anemia yang
dipengaruhi oleh kondisi ibu sebelum kehamilan. Banyak ibu hamil yang
memasuki kehamilannya dalam keadaan anemia. Pada trimester kedua dan
ketiga dimana terjadinya peningkatan volume darah dalam tubuh sekitar 50
persen karena telah memerlukan tambahan darah untuk mensuplai oksigen dan
makanan bagi pertumbuhan janin. Namun peningkatan volume darah yang
hanya 18 persen, sehingga terjadi hemodilusi yang dimulai pada umur
kehamilan 32 sampai 36 minggu. Hal ini berpengaruh terhadap anemia
fisiologis pada ibu, jika pada masa tersebut asupan gizi kurang dan ibu tidak
mengkomsumsi tablet besi maka akan berpengaruh terjadinya anemia yang
lebih berat (Manuaba, 2004).
Tingginya prevalensi anemia yang terjadi pada ibu hamil memberikan
dampak negatif terhadap ibu dan janin selama masa kehamilan, persalinan
maupun nifas. Dampak yang terjadi akibat anemia pada ibu hamil adalah Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR), Prematuritas, Perdarahan Post Partum serta
Partus Lama. Ibu dengan kehamilan yang lebih banyak dari biasanya atau lebih
dari tiga kali akan makin banyak kehilangan zat besi dan menyebabkan
terjadinya anemia (Maimunah, 2005).
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2005,
bahwa setiap tahunnya wanita yang bersalin meninggal dunia mencapai lebih
14
dari 500.000 orang (Winkjosastro, 2005), dan juga melaporkan bahwa
prevalensi ibu hamil yang mengalami defisiensi besi sekitar 35 sampai 75
persen, serta semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan.
Anemia defisiensi zat besi lebih cenderung berlangsung di negara yang
sedang berkembang dari pada negara yang sudah maju. 36 persen (atau sekitar
1400 juta orang) dari perkiraan populasi 3800 juta orang di negara yang sedang
berkembang menderita anemia jenis ini, sedangkan prevalensi di negara maju
hanya sekitar 8 persen (atau kira-kira 100 juta orang) dari perkiraan populasi
1200 juta orang.
Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia 2005, angka
kematian ibu mencapai 262 per 100.000 kelahiran hidup. Adapun faktor
penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan 40 sampai 60 persen
preeklamsi dan eklampsi 20 sampai 30 persen, infeksi 20 sampai 30 persen.
Perdarahan merupakan faktor terbesar penyebab tingginya AKI. Adapun
penyebab tidak langsung kesakitan dan kematian ibu adalah kejadian anemia
pada ibu hamil sekitar 51 persen dan pada ibu nifas 45 persen serta karena
Kurang Energi Protein (Nina, 2008).
Data Sulawesi Selatan tahun 2005 sebanyak 3.467 ibu hamil yang
menderita anemia, pada tahun 2006 sebanyak 2.340 ibu hamil , dan pada
tahun 2007 sebanyak 2.272 ibu hamil (Data Dinkes Sul -Sel. 2008). Pada
pengamatan lebih lanjut menunjukkan bahwa kebanyakan anemia yang
diderita masyarakat adalah karena kekurangan zat besi yang diatasi
15
melalui pemberian zat besi secara teratur dan peningkatan giz i
(Nina, 2008).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti
Fatimah Makassar pada tahun 2009, terdapat 281 ibu hamil yang mengalami
anemia. Pada tahun 2010 terdapat 390 ibu hamil yang mengalami anemia.
Penelitian yang dilakukan oleh Diah Vedaswari (2005) mengemukakan
bahwa faktor utama yang menyebabkan anemia pada ibu hamil adalah umur,
paritas, jarak kehamilan dan kunjungan ANC.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Octaviani (2004), faktor resiko
umur ibu hamil di bawah 20 tahun atau di atas 30 tahun berisiko 9,70 kali
mengalami anemia. Wanita yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih dari
35 tahun, mempunyai risiko yang tinggi untuk hamil. Hal ini dikarenakan akan
membahayakan kesehatan dan keselamatan ibu hamil maupun janin, berisiko
mengalami pendarahan dan dapat menyebabkan ibu mengalami anemia.
Wintrobe (2006) menyatakan bahwa usia ibu dapat mempengaruhi
timbulnya anemia, yaitu semakin rendah usia ibu hamil maka semakin rendah
kadar hemoglobinnya. Paritas di atas atau sama dengan 4 kali lebih beresiko
4,148 kali mengalami anemia dibandingkan dengan paritas 1 sampai 4.
Frekuensi pemeriksaan ANC kurang dari 4 kali akan beresiko 5,921 kali
mengalami anemia dibandingkan dengan pemeriksaan ANC lebih atau sama
dengan 4 kali.
Kebutuhan ibu hamil selama kehamilan ialah 800 mg besi, diantaranya
300 mg untuk janin plasenta dan 500 mg untuk pertambahan eritrosit ibu.
16
Dengan demikian ibu membutuhkan tambahan sekitar 2 sampai 3 mg besi
perhari (Saifuddin, 2006).
Oleh karena itu, hal ini menjadi pertimbangan utama bagi penulis untuk
melakukan penelitian menegenai “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Anemia
Pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka permasalahan
utama yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah “Faktor-faktor Apa Saja
Yang Mempengaruhi Anemia Pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Siti Fatimah Makassar”.
Permasalahan dijabarkan dalam beberapa sub permasalahan yaitu sebagai
berikut :
1. Bagaimana pengaruh umur dengan anemia pada ibu hamil di Rumah Sakit
Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.
2. Bagaimana pengaruh paritas kejadian anemia pada ibu hamil di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.
3. Bagaimana pengaruh jarak kehamilan kejadian anemia pada ibu hamil di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.
4. Bagaimana pengaruh kunjungan ANC dengan anemia pada ibu hamil di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.
17
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anemia Pada Ibu
Hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh umur dengan anemia pada ibu hamil.
b. Untuk mengetahui pengaruh paritas dengan anemia pada ibu hamil.
c. Untuk mengetahui pengaruh jarak kehamilan dengan anemia pada ibu
hamil.
d. Untuk mengetahui pengaruh kunjungan ANC dengan anemia pada ibu
hamil.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun praktis, seperti:
1. Secara Teoritis
Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada ibu
hamil ini akan memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu
keperawatan, khususnya ilmu keperawatan maternitas
18
2. Secara Praktis
a. Bagi ibu hamil
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ibu hamil
terutama pentingnya pemeriksaan kehamilan untuk menghindari
terjadinya anemia dalam kehamilan
b. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan dan merupakan bahan bacaan bagi Mahasiswa
Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar dan bagi peneliti selanjutnya.
c. Bagi Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah
Sebagai bahan masukan dalam hal perencanaan dan penanggulangan
faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada ibu hamil dan
diharapkan para dokter dan bidan memantau ibu hamil dengan
memeriksa kadar hemoglobin pada setiap wanita hamil.
d. Bagi peneliti sendiri
Peneliti dapat memperoleh pengetahuan nyata yaitu faktor-faktor yang
mempengaruhi anemia pada ibu hamil sehingga dapat menambah
wawasan peneliti.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
untuk Baca FULL TEXT diperpustakaan FKIK UINAM
|
---|---|
No. Panggil |
Skripsi
|
Penerbit | Perpustakaan FKIK : ., 2011 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this
Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Duis nec cursus mauris. Nullam vel nunc quis ipsum laoreet interdum. Maecenas aliquet nec velit in consequat.
Info selengkapnya