Detail Cantuman
Text
skripsi:SKRIPSI HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR R I R I N 70300107133
ABSTRAK
Nama : Ririn
Nim : 70300107133
Judul : Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Suntik dengan Peningkatan Berat Badan di
RSIA Siti Fatimah Makassar
Salah satu alat kontrasepsi yang populer di Indonesia adalah kontrasepsi suntik. Kontrasepsi yang
digunakan adalah Cyclofem, Noretisteron Enantat (Neten), Depo Medroxi Progesteron Acetat (DMPA).
Penggunaan alat kontrasepsi suntik dapat menimbulkan efek samping antara lain perdarahan tidak
teratur, perdarahan bercak (spotting), amenore, penundaan pemulihan kesuburan dan peningkatan berat
badan. Efek samping kontrasepsi suntik yang paling tinggi frekuensinya adalah peningkatan berat badan.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan kontrasepsi suntik, gambaran adanya
peningkatan berat dan mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi suntik dengan peningkatan berat
badan di RSIA Siti Fatimah Makassar.
Desain penelitian yang digunakan adalah dekriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.
Populasi adalah semua akseptor yang menggunakan kontrasepsi suntik di RSIA Siti Fatimah Makassar
dengan teknik pengambilan sampel berdasarkan accidental sampling dengan jumlah sampel yang ditemui
pada saat penelitian sebanyak 61 orang. Analisa data menggunakan uji Chi Square dengan nilai
kemaknaan α = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari semua jenis kontrasepsi suntik yang ada kontrasepsi
suntik yang paling banyak digunakan adalah DMPA sebanyak 31 orang (50,8%), Cyclofem sebanyak 18
orang (29,5%), dan Neten sebanyak 12 orang (19,7%). Dari 61 akseptor suntik terdapat 44 orang (72,1%)
yang mengalami peningkatan berat badan, 9 orang (14,8%) yang berat badan badannya stabil dan 8 orang
(13,1%) yang mengalami penurunan berat badan. Berdasarkan uji Chi Square didapatkan nilai ρ = 0,015
lebih kecil dari α 0,05 berati ada hubungan penggunaan kontrasepsi suntik dengan peningkatan berat
badan pada akseptor suntik di RSIA Siti Fatimah Makassar.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari semua jenis kontrasepsi suntik yang ada
Depoprovera adalah kontrasepsi yang paling populer dan banyak digunakan, dari akseptor suntik yang
diteliti sebagian besar mengalami peningkatan berat badan, berdasarkan uji statistik didapatkan nilai ρ=
0,015 lebih kecil dari α 0,05, berarti ada hubungan penggunaan kontr asepsi suntik dengan peningkatan
berat badan. Namun penggunaan kontrasepsi suntik bukan sebagai penyebab utama akseptor mengalami
peningkatan berat badan karena sebenarnya ada beberapa faktor yang turut memicu terjadinya
peningkatan berat badan seperti umur, aktivitas fisik, asupan nutrisi, dan factor genetik.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu masalah terpenting yang dihadapi oleh negara
berkembang, seperti di Indonesia yaitu ledakan penduduk. Ledakan
penduduk mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk yang pesat hal ini
karena minimnya pengetahuan serta pola budaya pada masyarakat
setempat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah Indonesia
telah menerapkan program keluarga berencana (KB) yang dimulai sejak
tahun 1968 dengan mendirikan LKBN (Lembaga Keluarga Berencana
Nasional) yang kemudian dalam perkembangannya menjadi BKKBN
(Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional). Gerakan Keluarga
Berencana Nasional bertujuan untuk mengontrol laju pertumbuhan
penduduk dan juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
(Hartanto, 2004).
Di Indonesia keluarga berencana modern mulai dikenal pada tahun
1953. Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan, dan tokoh
masyarakat telah mulai membantu masyarakat memecahkan masalah-masalah
pertumbuhan penduduk. Tujuan program keluarga berencana adalah untuk,
menurunkan tingkat atau angka kematian ibu dan bayi, mewujudkan keluarga
kecil yang bahagia dan sejahtera yang merupakan sumber daya manusia serta
meningkatkan kesehatan reproduksi yang berkualitas. (Arum dkk, 2009)
2
Kontrasepsi merupakan salah satu program keluarga berencana. Salah
satu jenis kontrasepsi yang populer di Indonesia adalah kontrasepsi suntik.
Kontrasepsi suntikan yang digunakan ialah long-acting progestin, yaitu
Norestisteron enantat (NETEN) dengan nama dagang Noristerat dan
Depomedroksi progesteron acetat (DMPA) dengan nama dagang
Depoprovera. (Winkjosastro, 2007)
Penggunaan alat kontrasepsi suntik dapat menimbulkan berbagai efek
samping antara lain, perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak (spotting),
amenorea, pertambahan berat badan, penundaan pemulihan kesuburan.
(Everett, 2007). Kemungkinan efek samping yang lain adalah nyeri kepala,
nyeri tekan pada payudara, kembung, perubahan mood, depresi, dan
penurunan densitas mineral tulang. (Varney, 2006). Efek samping kontrasepsi
suntik yang paling tinggi frekuensinya yaitu peningkatan berat badan , hal ini
sejalan dengan studi pendahuluan di BPS Enny Juniati Sutorejo Surabaya
pada tahun 2009 yang mengatakan bahwa dari 2.595 akseptor suntik
didapatkan akseptor yang mengalami peningkatan berat badan sebesar 58,6%,
spotting 19,1%, dan amenorea 21,3%. (Anonym, 2009). Umumnya
pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dar i 1-5
kg dalam tahun pertama. Penyebab pertambahan berat badan tidak jelas.
Hipotesa para ahli mengatakan adanya hormon progesteron yang terkandung
dalam kontrasepsi suntik merangsang pusat pengendali nafsu makan di
hypothalamus, yang menyebabkan akseptor makan lebih daripada biasanya.
(Hartanto, 2004)
3
Hasil penelitian Rohani Agustina (2008) menunjukkan adanya
hubungan penggunaa n kontrasepsi terhadap perubahan berat badan. Dari 57
responden yang di amati 31 mengalami perubahan berat badan dan 19 tidak
mengalamai perubahan berat badan. (Ekawati, 2010). Hasil penelitian
tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh University Of
Texas Medical Branch (UTMB), wanita yang menggunakan kontrasepsi
rata-rata mengalami peningkatan berat badan sebanyak 11 pon atau 5,5 kg
dan mengalami peningkatan lemak tubuh sebanyak 3,4% dalam waktu 3
tahun pemakaian. Hasil penelitian tersebut semakin memperkuat dugaan
adanya keterkaitan antara penggunaan kontrasepsi suntik dengan perubahan
berat badan. (Mansjoer, 2003)
Di Indonesia peserta KB aktif untuk metode kontrasepsi hormonal
pada tahun 2010 sebanyak 6.004.571 yang terdiri dari akseptor pil sebanyak
2.048.381 (34,1% ), akseptor implant sebanyak 450.195 ( 7,5%), dan
akseptor suntik sebanyak 3.505.995 (58,4%). Sedangkan di Sulawesi
Selatan jumlah akseptor aktif untuk KB hormonal sebanyak 227.565 dengan
akseptor implant sebanyak 15.402 (6,8%), akseptor suntik sebanyak
117.521 (51,6%) dan akseptor pil sebanyak 94.642 (41,6%). Pencapaian
tertinggi terdapat pada kontrasepsi suntikan. (BKKBN, 2010). Hal tersebut
membuktikan bahwa kontrasepsi suntikan lebih populer dan banyak
digunakan daripada metode kontrasepsi lainnya oleh karena kontrasepsi
suntik lebih efektif, praktis, harganya relatif murah dan bekerja dalam waktu
lama serta tidak mengganggu dalam menyusui. (Setianingrum, 2009)
4
Berdasarkan pengambilan data awal yang dilakukan pada tanggal 21
Desember 2010 di RSIA Siti Fatimah jumlah akseptor yang menggunakan
kontrasepsi hormonal pada tahun 2009 sebanyak 170 orang yang terdiri dari
pil sebanyak 67 (39,4%) akseptor, implant sebanyak 29 (17%) akseptor dan
suntik sebanyak 74 (43,6%) akseptor. Akseptor suntik terdiri dari akseptor
Depoprovera sebanyak 34 (46%) dan Cyclofem sebanyak 40 (54%) akseptor.
Sedangkan akseptor kontrasepsi hormonal pada tahun 2010 sebanyak 195
orang, yang terdiri dari akseptor pil sebanyak 76 (39%) akseptor, implan 27
(13,9%) akseptor dan suntik sebanyak 92 (47,1) akseptor. Akseptor suntik
terdiri dari Depoprovera sebanyak 48 (52,2%) akseptor, Neten sebanyak 14
(15,2%) akseptor dan Cyclofem sebanyak 30 (32,6%) akseptor. (Profil RSIA
Siti Fatimah)
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti
lebih jauh mengenai hubungan kontrasepsi suntik dengan peningkatan berat
badan pada akseptor KB suntik tahun 2010 di RSIA Siti Fatimah Makassar.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang yang telah dikemukakan di atas
maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan sebagai berikut: Apakah ada
hubungan penggunaan kontrasepsi suntik dengan peningkatan berat badan di
RSIA Siti Fatimah Makassar ?
5
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi suntik dengan
peningkatan berat badan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran penggunaan kontrasepsi suntik.
b. Untuk mengetahui gambaran adanya peningkatan berat badan.
c. Untuk mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi suntik dengan
peningkatan berat badan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi institusi
Sebagai bahan bacaan atau sumber data bagi penelitian selanjutnya dalam
melakukan penelitian lebih lanjut terutama tentang hubungan kontrasepsi
suntik dengan peningkatan berat badan.
2. Bagi profesi keperawatan
Sebagai masukan bagi profesi keperawatan dalam pengembangan dan
memperdalam pengetahuan dalam penelitian kesehatan serta dapat
menerapkannya dalam memberikan penyuluhan kepada akseptor KB.
3. Bagi peneliti
Merupakan pengalaman berharga dalam melakukan penelitian dilapangan
sehingga dapat memperluas wawasan keilmuan.
6
4. Bagi akseptor
Menambah wawasan tentang kontrasepsi suntik dan sebagai masukan agar
dapat dijadikan dasar pertimbangan kebijaksanaan dalam menggunakan
kontrasepsi khususnya kontrasepsi suntik.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
untuk Baca FULL TEXT di perpustakaan FKIK UINAM
|
---|---|
No. Panggil |
Skripsi
|
Penerbit | Perpustakaan FKIK : ., 2011 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this
Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Duis nec cursus mauris. Nullam vel nunc quis ipsum laoreet interdum. Maecenas aliquet nec velit in consequat.
Info selengkapnya