Detail Cantuman

Image of skripsi:GAMBARAN TINGKAT KETERGANTUNGAN LANSIA 
DENGAN ARTHRITIS REUMATOID DI PANTI 
SOSIAL TRESNA WERDHA GAU MABAJI 
KABUPATEN GOWA

M U H . R U S D I R A H I M
NIM.70300107063

Text

skripsi:GAMBARAN TINGKAT KETERGANTUNGAN LANSIA DENGAN ARTHRITIS REUMATOID DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA GAU MABAJI KABUPATEN GOWA M U H . R U S D I R A H I M NIM.70300107063



ABSTRAK
Nama : Muh. Rusdi Rahim
Nim : 70300107063
Judul : Gambaran Tingkat Ketergantungan Lansia dengan Arthritis
Reumatoid di Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji
Kabupaten Gowa
Lanjut usia merupakan kelompok yang rentan untuk mengalami masalah
kesehatan. Perubahan tubuh yang terjadi pada lanjut usia tampak pula pada semua
sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan
kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatik salah satunya arthritis
reumatoid. Pada lanjut usia diharapkan tetap mandiri secara primer, namun karena
bertambahnya usia dan mempunyai masalah yang kompleks sehingga mengalami
penurunan kemandirian dan meningkatkan ketergantungan lansia kepada orang
lain dalam mencukupi kebutuhannya
Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian survey deskriptif
dengan jenis penelitian kuantitatif. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran
tingkat ketergantungan lansia dengan Arthritis Reumatoid. Teknik pengambilan
sampel secara Total Sampling. Populasi sebanyak 39 orang dengan jumlah sampel
sebanyak 39 orang. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner.
Berdasarkan hasil analisa univariat, diperoleh gambaran mengenai tingkat
ketergantungan lansia dengan Arthritis Reumatoid yang menunjukkan lansia yang
tidak memerlukan bantuan orang lain (minimal care) sebanyak 33 orang (84,6%),
lansia yang memerlukan bantuan seba hagian dari orang lain (partial care)
sebanyak 5 orang (12,8%) dan lansia yang memerlukan bantuan secara
sepenuhnya (total care) sebanyak 1 orang (2,6%).
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Nasional bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan
makmur, menghasilkan kesejahteraan sosial masyarakat yang semakin
meningkat dan mendorong usia harapan hidup yang makin tinggi, sehingga
jumlah lanjut usia (la nsia) makin bertambah (Zainuddin Sri kuntjoro, 2004).
Menurut WHO, saat ini jumlah penduduk di atas 60 tahun mencapai 500
juta jiwa. Di ASIA diperkirakan akan meningkat 31,4% dari 207 juta jiwa di
tahun 2000 menjadi 857 juta jiwa di tahun 2050.
Menurut data BPS tahun 2007, tahun 2000 secara nasional tercatat
penduduk lanjut usia sebesar 7% (14,4 juta orang). Diperkirakan pada tahun
2020 jumlahnya akan mencapai 11,34% dari seluruh penduduk Indonesia
(Dinas Kesehatan RI, 2007).
Menurut BPS Provinsi Sulawesi selatan tahun 2008, jumlah lansia
mencapai 448805 dari 7.771.671 penduduk Sulawesi Selatan (Dinas Kesehatan
Provinsi SulSel, 2009). Sedangkan jumlah penduduk yang tergolong lansia di
kota Makassar mencapai 40.508 dari 1.248.436 penduduk kota Makassar dan
jumlah penduduk yang tergolong lansia di kabupaten Gowa mencapai 27.856
dari 702.433 penduduk kabupaten Gowa (Dinas Kesehatan Provinsi SulSel,
2007).
Berbagai masalah fisik, biologik, psikologik dan sosial akan muncul pada
lanjut usia sebagai akibat dari proses menua dan atau penyakit degeneratif yang
1
2
muncul seiring dengan menuanya seseorang. Keadaan ini dapat mengakibatkan
masalah-masalah yang muncul pada lanjut usia menjadi tidak terkelola dengan
baik (Siti Setiati, 2003).
Perubahan tubuh yang terjadi pada lanjut usia tampak pula pada semua
sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan
kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatik salah satunya arthritis
reumatoid ( Library, 2010).
Masalah arthritis reumatoid banyak terjadi di masyarakat dimana mereka
kurang memahami tentang pola makan/diet dari pengonsumsian jenis makanan
tertentu, aktivitas fisik yang berlebih dan keadaan istirahat/tidur yang kurang
sehingga risiko terjadinya kekambuhan arthritis reumatoid dapat terjadi.
Pada lanjut usia diharapkan tetap mandiri secara primer, namun karena
bertambahnya usia dan mempunyai masalah yang kompleks sehingga
mengalami penurunan kemandirian dan meningkatkan ketergantungan lansia
kepada orang lain dalam mencukupi kebutuhannya (Roger Watson, 2003).
Untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia lansia perlu
mengetahui kondisi lansia dimasa lalu dan masa sekarang sehingga orang
lansia dapat diarahkan menuju kondisi kemandirian. Sehubungan dengan
kepentingan tersebut perlu diketahui kondisi lansia yang menyangkut kondisi
kesehatan. Dengan mengetahui kondisi tersebut, maka keluarga, pemerintah,
masyarakat atau lembaga sosial lainnya dapat memberikan perlakuan sesuai
dengan masalah yang menyebabkan orang lansia tergantung pada orang lain.
Jika lansia dapat mengatasi persoalan hidupnya maka mereka dapat ikut serta
3
mengisi pembangunan salah satunya yaitu tidak tergantung pada orang lain.
Dengan demikian angka ratio ketergantungan akan menurun, sehingga beban
pemerintah akan berkurang.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Panti Sosial Tresna Werdha
(PSTW) Gau Mabaji Kabupaten Gowa, jumlah lanjut usia yang tercatat sebagai
penghuni panti sebanyak 100 orang dimana distribusi kunjungan lanjut usia
selama setahun yakni tahun 2010 pada poliklinik panti tersebut arthritis berada
pada urutan ketiga dengan persentase sebesar 13,1% dengan jumlah yang
menderita arthritis sebanyak 39 orang, setelah Infeksi Saluran Nafas (27,5%)
dan Hipertensi (17,1%). Untuk jumlah lansia berdasarkan klasifikasi tingkat
ketergantungaannya sebanyak 96 orang dengan tingkat ketergantungan
minimal care, 1 orang partial care dan 3 orang total care.
Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan dengan
permasalahan yang kompleks yang dialami oleh lansia maka peneliti memilih
permasalahan mengenai tingkat ketergantungan pada lansia arthritis reumatoid.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada dapat ditarik rumusan
masalah sebagai berikut: “Bagaimana tingkat ketergantungan lansia dengan
arthritis reumatoid di Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Kabupaten
Gowa?”.
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya tingkat ketergantungan lansia dengan arthritis reumatoid
di Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Kabupaten Gowa.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya tingkat ketergantungan (minimal care) lansia dengan
arthritis reumatoid di Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Kabupaten
Gowa.
b. Diketahuinya tingkat ketergantungan (partial care) lansia dengan arthritis
reumatoid di Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Kabupaten Gowa.
c. Diketahuinya tingkat ketergantungan (total care) lansia dengan arthritis
reumatoid di Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Kabupaten Gowa.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pembuktian terhadap
teori itusendiri yaitu untuk mengetahui tingkat ketergantungan lansia
dengan arthritis reumatoid di Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji
Kabupaten Gowa.
2. Praktis
a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan
wawasan penelitian dalam rangka penerapan ilmu yang telah diperoleh
selanjutnya dapat diterapkan dalam masyarakat.
5
b. Bagi Institusi (universitas)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber
informasi (data dasar) bagi institusi keperawatan untuk kegiatan dan
pengembangan ilmu pengetahuan.
c. Bagi Instansi (panti sosial)
Dapat dijadikan sebagai tolak ukur penilaian hubungan tingkat
ketergantungan lansia dengan arthritis reumatoid yang dapat membantu
mengambil kebijakan-kebijakan sehubungan dengan hal tersebut.



Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
untuk Baca FULL TEXT di perpustakaan FKIK UINAM
No. Panggil
Skripsi
Penerbit Perpustakaan FKIK : .,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas


Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this


Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Duis nec cursus mauris. Nullam vel nunc quis ipsum laoreet interdum. Maecenas aliquet nec velit in consequat.
Info selengkapnya