Detail Cantuman

Image of skripsi:HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN 
PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA 
DI MAN 2 MODEL MAKASSAR

Muftihatul Karimah
70300108050

Text

skripsi:HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI MAN 2 MODEL MAKASSAR Muftihatul Karimah 70300108050



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa seseorang memasuki fase dari anak-anak menuju fase dewasa. Pada umumnya masa remaja yaitu antara 12-21
tahun. Pada perkembangan manusia, terdapat tuntutan -tuntutan psikologis
yang harus dipenuhi, jika tidak maka akan menimbulkan dampak yang
berkelanjutan. Remaja pun seperti itu, jika tuntutan itu tidak dipenuhi, maka
akan menimbulkan dampak yang signifikan dalam perkembangannya menuju
kedewasaan. (Mubarok, 2009).
Ketika anak berada dalam lingkungan keluarga, pola asuh dalam
keluarga sangat berpengaruh. Stephen R. Covey menyatakan pada fase ini
orang tua adalah contoh atau model bagi si anak. (Yusuf 2006). Tidak bisa
disangkal bahwa perilaku atau contoh dari orang tua, mempunyai pengaruh
yang sangat kuat bagi anak. Orang tua mewariskan cara berpikirnya kepada
anak, yang kadang-kadang sampai generasi ketiga, keempat. Dalam hal ini
penulis mengamati perilaku remaja yang merokok.
Orang tua adalah contoh dan model bagi remaja. Namun bagi orang
tua yang kurang tahu tentang kesehatan, secara tidak langsung mereka telah
mengajarkan perilaku atau pola hidup yang kurang sehat. Semakin banyak
remaja yang merokok, salah satu pendorongnya disebabkan dari pola asuh
orang tua mereka yang kurang baik. Contohnya perilaku orang tua yang
1
merokok dan perilaku tersebut dicontoh oleh anak-anak mereka secara turun
temurun. Meski semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan oleh rokok,
perilaku merokok tidak akan pernah surut dan tampaknya masih merupakan
perilaku yang dapat ditolerir oleh masyarakat. Hal ini tampak dalam
kehidupan sehari -hari kita di rumah, di jalan-jalan, di angkutan umum
ataupun di kantor, hampir setiap saat dijumpai dan disaksikan orang yang
sedang merokok. Hal yang lebih memprihatikan lagi adalah usia mulai
merokok yang setiap tahun semakin muda.
Menurut data WHO tahun 2006, saat ini terdapat 1,3 milliar perokok
di dunia dan 84% diantaranya berasal dari dunia ketiga. Meski begitu, di
negara besar sekaliber AS, kampanye anti rokok hanya berhasil di dunia
pendidikan. Saham-saham rokok di AS justru meningkat tajam setelah
pengadilan menolak klaim pemerintah 280 miliar dollar AS tentang dugaan
kebohongan dalam bahaya rokok (Iskandarsyah, 2006).
Indonesia menduduki peringkat keempat jumlah perokok terbanyak di
dunia dengan jumlah sekitar 141 juta orang dengan korban 57 ribu perokok
meninggal setiap tahun dan sekitar 500 ribu menderita berbagai penyakit.
Diperkirakan, konsumsi rokok Indonesia setiap tahun mencapai 199 milliar
batang rokok atau berada di urutan ke-4 setelah RRC (1.979 miliar batang),
AS (480 miliar), serta Jepang (230 miliar). Sebab, jumlah uang yang
dibelanjakan penduduk indonesia untuk tembakau atau rokok 2,5 kali lipat
dibandingkan biaya yang dikeluarkan untuk pendidikan dan 3,2 kali lipat
biaya kesehatan. Sebagai negara anggota WHO, Indonesia telah merespon
secara positif tentang pemberian perlindungan kepada masyarakat pada
umumnya dan khususnya perlindungan hak asasi masyarakat yang tidak
merokok. Peraturan Pemerintah (PP) yang ada saat ini masih sangat
ketinggalan dibandingkan dengan negara tetangga seperti Myanmar,
Thailand, dan Malaysia yang lebih maju dalam melindungi rakyatnya dari
dampak buruk akibat kebiasaan merokok. Indonesia juga cetak rekor baru,
yakni jumlah perokok remaja tertinggi di dunia. Sebanyak 13,2 persen dari
total keseluruhan remaja di Indonesia adalah perokok aktif. Di negara lain,
jumlah perokok remaja tertinggi hanya mencapai 11 persen . (Tandra, 2003
dalam Nasution, 2007)
Dari hasil penelitian di Indonesia, ada 31% mulai merokok di usia 10
–17 tahun, 11% pada usia 10 tahun atau kelas V SD dan VI SD. Di Indonesia
terdapat peningkatan pesat konsumsi rokok pada remaja, pada tahun 2001
yang mencapai 24,2% dari semula 13,71% pada tahun 1995, yang kemudian
menjadi perokok aktif/tetap. Merokok merupakan penyebab 90 persen kanker
paru pada laki-laki dan 70 persen pada perempuan dan penyebab 22 % dari
penyakit jantung/ pembuluh darah, serta merupakan penyebab kasus kematian
dengan peninkatan paling cepat di dunia bersamaan dengan HIV dan AIDS.
Indonesia telah mengalami satu peningkatan yang drastis pada perilaku
merokok remaja dengan kecenderungan usia mulai merokok semakin muda.
Pada usia 10-14 tahun Pada usia itu, jumlah perokok laki-laki meningkat dari
0,5 % menjadi 0,7 % sedangkan perempuan ditemukan 0,1 %. Mereka rata-
rata mengonsumsi 10 batang rokok perhari. (Tandra, 2003 dalam Nasution,
2007)
Dari jumlah perokok tersebut, sebanyak 2,2 persen berusia 10-14
tahun dengan rata-rata konsumsi rokok 5,2 batang per hari. Sebanyak 0,8
persen mulai merokok tiap hari pada usia 5-9 tahun dan 7,7 persen pada usia
10-14 tahun Dari perhitungan tersebut, biaya rokok yang dibakar di Makassar
dalam sebulan sebanyak Rp 90 miliar atau Rp 1,08 triliun per tahun. Ini sama
dengan 74 persen dari PAD Kota Makssar 2010 sebesar Rp 1,452 triliun.
(Dinkes Sul Sel, 2009).
Berdasarkan data yang diperoleh dari MAN 2 Model Makassar dalam
periode Januari sampai Februari 2012 jumlah siswa kelas X dan XI sebanyak
607 orang di antaranya perempuan sebanyak 358 orang dan laki-laki
sebanyak 249 orang.
Dari remaja yang merokok pada MAN 2 Model terdiri dari banyak
keluarga dengan pola perilaku keluarga dan budaya yang berbeda-beda.
Remaja-remaja yang merokok tersebut ada yang memang sudah paten
merokok (di hadapan orang tua merokok) dan ada pula yang sembunyi-sembunyi. Dari remaja yang merokok tersebut ada yang keluarganya memang
banyak yang merokok dan ada pula remaja yang merokok, tapi dalam
keluarga tersebut tidak ada yang merokok. Dari berbagai perilaku keluarga
yang remajanya merokok pada MAN 2 Model Makassar ditemukan salah satu
penyebabnya adalah pola asuh orang tua yang kurang tepat.
Fenomena remaja merokok di atas, dipengaruhi oleh beberapa faktor
salah satunya peran pola asuh orang tua. Oleh sebab itulah, maka akan
diadakan penelitian tentang hubungan pola asuh orang tua terhadap perilaku
merokok pada remaja di MAN 2 Model Makassar.
B. Rumusan masalah
Dari beberapa faktor remaja yang merokok, banyak faktor yang
mengarah pada faktor hubungan (sosialisasi) dengan teman sebaya,
lingkungan dan keluarga. Dari latar belakang tersebut, maka rumusan
masalah penelitian ini adalah: Apakah ada hubungan pola asuh orang tua
terhadap perilaku merokok pada remaja di MAN 2 Model Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
dari penelitian ini adalah:
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara pola
asuh orang tua dengan perilaku merokok pada remaja di MAN 2 Model
Makassar
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dikemukakan pada penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui gambaran pola asuh orang tua pada remaja MAN 2
Makassar.
b. Untuk mengetahui gambaran perilaku merokok pada remaja MAN 2
Makassar.
c. Untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan
perilaku merokok pada remaja di MAN 2 Model Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini berhadap dapat memiliki kegunaan sebagai berikut:
1. Bagi Institusi
Memberikan masukan misalnya, data-data terkait tentang pola asuh orang
tua dengan pengaruhnya terhadap kebiasaan merokok di kalangan remaja
kepada pengajar dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan.
2. Bagi Ilmu Pengetahuan
Penelitian diharapkan bisa berguna bagi ilmu pengetahuan pada umumnya
dan untuk dunia kesehatan pada khususnya dan bisa bermanfaat bagi
keluarga dalam mendidik anak atau keluarganya.
3. Bagi Keluarga
Pada keluarga diharapkan penelitian ini bisa membantu orang tua dalam
menentukan pola asuh seperti apa yang harus diambil/digunakan dalam
mengasuh para remaja.



Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
untuk Baca FULL TEXT di perpustakaan FKIK UINAM
No. Panggil
Skripsi
Penerbit Perpustakaan FKIK : .,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas


Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this


Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Duis nec cursus mauris. Nullam vel nunc quis ipsum laoreet interdum. Maecenas aliquet nec velit in consequat.
Info selengkapnya