Detail Cantuman

Image of skripsi:GAMBARAN PERAN KELUARGA DALAM UPAYA REHABILITASI 
PASKA STROKE DI STROKE CENTER RUMAH SAKIT KHUSUS
DAERAH (RSKD) PROVINSI SULAWESI SELATAN

MUNADIAH WAHYUDDIN
70300107120

Text

skripsi:GAMBARAN PERAN KELUARGA DALAM UPAYA REHABILITASI PASKA STROKE DI STROKE CENTER RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH (RSKD) PROVINSI SULAWESI SELATAN MUNADIAH WAHYUDDIN 70300107120



ABSTRAK
Nama : MUNADIAH WAHYUDDIN
NIM : 70300107120
Judul : Gambaran Peran Keluarga Dalam Upaya Rehabilitasi Paska
Stroke Di Stroke Center Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan
Pembimbing : Alfi Syahar Yakub dan Karmila Sarih
Stroke adalah penyakit cerebrovaskuler yang menunjukkan adanya beberapa
kelainan otak baik secara fungsional maupun structural yang disebabkan oleh
keadaan patologis dari pembuluh darah serebral atau dari seluruh system pembuluh
darah otak. Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan
neurologis yang utama di seluruh dunia. Stroke menyebabkan penderitanya
kehilangan kemampuan dan keterampilan sehingga menyebabkan peningkatkan
ketergantungan terhadap keluarga yang merupakan orang terdekat dari pasien stroke.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran keluarga
dalam upaya rehabilitasi paska stroke di stroke center Rumah Sakit Khusus Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
dengan penetapan sampel penelitian yaitu proporsive sampling. Jumlah populasi
dalam penelitian ini sebanyak 22 orang dan jumlah sampel sebanyak 16 orang. Dalam
penelitian ini menggunakan lembar kuisioner dan lembar observasi.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 16 responden, sebanyak 10
responden (62,5%) masuk dalam kategori pelaksana peran keluarga sebagai perawat
yang baik dalam upaya rehabilitasi paska stroke. Selain itu, sebanyak 13 responden
(81,25%) masuk dalam kategori pelaksana peran keluarga yang baik sebagai
pendukung dan pendidik. Dan sebanyak 11 responden (68,75%) masuk dalam
kategori pelaksana peran keluarga yang baik sebagai pengubah lingkungan.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian
besar keluarga pasien stroke telah mampu melaksanakan tugasnya dibidang kesehatan
dengan baik.
Diharapkan bagi instansi kesehatan agar dapat memberikan konseling kepada
keluarga pasien mengenai perawatan apa saja yang dapat diberikan kepada pasien
stroke demi menunjang keberhasilan rehabilitasi.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan pembangunan yang tidak dapat
dipisahkan dari pembangunan nasional karena kesehatan hampir menyentuh
semua aspek kehidupan manusia. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang, baik fisik, mental dan sosial serta harapan berumur panjang. (Syamsur,
Manda. 2010)
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak
dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) dan Undang-Undang nomor 36
Tahun 2009 tentang kesehatan. Pembangunan kesehatan nasional harus
dipandang sebagai suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya
manusia, yang diantara lain diukur dengan Indenks Pembangunan Manusia
(IPM). (Syamsur, Manda. 2010)
Meningkatnya jumlah penduduk dan tingginya prevalensi penyakit,
tentunya permintaan terhadap pelayanan kesehatan akan semakin tinggi. Demi
terwujudnya pembangunan kesehatan dan keadaan sehat yang optimal, banyak
hal yang perlu dilakukan salah satu diantaranya yang mempunyai peranan yang
cukup penting adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan. (Sabir, Muh.
2010).
xiv
Tuntunan akan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu merupakan sisi
lain yang tidak kalah penting. Demokratisasi, keterbukaan, status social dan
ekonomi mendorong untuk menuntut pelayanan kesehatan yang lebih adil dan
bermutu. (Sabir, Muh. 2010).
Adapun pentingnya kesehatan dalam pandangan islam tercermin dalam
sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah:
Artinya:
“Rasulullah S.a.w. bersabda : “Barang siapa sehat badannya, damai
hatinya (jiwa) dan punya makanan untuk sehari-harinya (sosial ekonomi), maka
seolah-olah dunia seisinya dianugerahkan kepadanya”. (HR. Tirmidzi dan Ibnu
Majah)
Dari hadist di atas, sangat jelas dikatakan bahwa kesehatan merupakan
suatu yang sangat penting dan sangat berharga yang dianugerahkan kepada
manusia. Dan selayaknya lah kita wajib menjaga dan mempertahankan anugerah
tersebut.
Dikehidupan sehari-hari, mudah sekali kita menemukan kata stroke, baik
ketika membicarakan masalah kesehatan, orang sakit, maupun penyebab
kematian seseorang. Hal ini dikarena semakin banyak orang yang terserang
penyakit tersebut, yang mana salah satu penyebab utamanya antara lain yaitu
karena pola makan yang buruk. Sebelum kena serangan stroke, pasien stroke
xv
terbiasa mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh yang
menimbulkan aterosklerosis, yaitu menyempitnya pembuluh arteri disebabkan
lemak yang menempel pada dinding arteri. Para ahli menganggap bahwa
aterosklerosis merupakan penyebab utama stroke pada umumnya. (Syamsur,
Manda. 2010)
Stroke atau serangan otak terjadi akibat suplai oksigen dan nutrien ke otak
terganggu karena pembuluh darah retak atau pecah. Stroke menyerang siapa saja
dan kapan saja secara tiba-tiba, hal ini dapat terjadi apabila pola makan
berlebihan dan tinggi lemak atau tinggi garam, olahraga yang tidak teratur,
terjadi obesitas, stres, dan merokok. Stroke merupakan penyakit yang tidak
menular tetapi merupakan penyakit nomor satu di dunia yang menyebabkan
kecatatan dan kematian terbanyak di wilayah perkotaan menurut data Riset
Kesehatan Dasar. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bila penyakit stroke
merupakan penyakit yang sangat ditakuti oleh masyarakat (Riskesda. 2007).
Insiden stroke diseluruh dunia bervariasi menurut the Global Burden of
Disease Study, bila tidak segera diambil upaya preventif yang efektif, pada tahun
2020 stroke dan infark miokard akan menjadi penyebab kematian utama baik di
Negara berkembang maupun Negara sedang berkembang. (Harmadi, 2007)
Berdasarkan catatan WHO (World Health Organization) pada tahun 2002
terdapat lebih dari 20,5 juta penderita stroke di seluruh dunia. 5,5 juta penderita
stroke diantaranya menyebabkan kematian dan 3,3 juta penderita stroke
xvi
mengalami depresi. Tekanan darah tinggi menyumbang lebih dari 12,7 juta
penderita stroke di seluruh dunia. (Projodisastro, 2009)
Di Amerika Serikat, kurang lebih lima juta orang pernah mengalami stroke.
Di Eropa rata-rata sekitar 650.000 penderita stroke meninggal dunia setiap
tahunnya. Di Asia khususnya Indoensia setiap tahun diperkirakan 500.000 orang
mengalami serangan stroke. Dari jumlah tersebut, sekitar 2,5% diantaranya
meninggal dunia dan sisanya mengalami cacat ringan maupun berat. Prevalensi
penderita stroke selama hidup, pada wanita 10%-25% dan laki-laki 5%-12%.
(Amir dalam Harmadi, 2007).
Data stroke yang dikeluarkan oleh Yayasan Stroke Indonesia menyatakan
bahwa penderita stroke di Indonesia jumlahnya terus meningkat dari tahun ke
tahun. Pada tahun 2004 penelitian disejumlah rumah sakit menemukan pasien
rawat inap karena stroke jumlahnya sekitar 23.000 orang, sedangkan yang rawat
jalan atau pasien stroke yang tidak dibawa ke dokter atau rumah sakit jumlah
pastinya tidak diketahui. (YASTROKI. 2010)
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 mendata kasus stroke di
wilayah perkotaan di 33 provinsi dan 440 kabupaten mengumpulkan sebanyak
258.366 sampel rumah tangga perkotaan dan 987.205 sampel anggota rumah
tangga untuk pengukuran berbagai variabel kesehatan masyarakat, hasilnya adalah
penyakit stroke merupakan pembunuh utama di kalangan penduduk perkotaan.
(Anonim. 2010)
xvii
Menurut Amiruddin Aliah, Sub Bagian CVD Bagian Neurologi Fakultas
Kedokteran UNHAS Makassar, hingga saat ini jenis factor resiko (FR) stroke di
Indonesia, khususnya di Makassar masih jarang dilaporkan dan dipublikasikan
secara khusus. Hal ini penting dalam tindakan pencegahan primer, strategi terapi
kasus stroke, dan pencegahan sekunder. Terapi factor resiko dan dalam
menetapkan prioritas program penanggulangan kesehatan di Indonesia dan
khususnya di Sulawesi Selatan. Subjek dan Metode: dokumen rekam medis
penderita stroke yang dirawat di tempat rumah sakit (RS) Pendidika di Makassar
(RS Dr. Wahidin Sudirohusodo, RS Pelamonia, RS Islam Faisal dan RS Labuang
Baji) pada kurun bulan Januari hingga September 2007. Dilakukan tabulasi dengan
memperhatikan variabel umur, janis kelamin, jenis stroke, serta factor resiko
stroke yang ada pada sampel. Hasil: Telah terhimpun 100 status pasien stroke
dengan rentang umur 31-90 tahun, dengan kelompok umur 60-69 tahun terbanyak
(41%), lalu 50-59 tahun (26%), 40-49 tahun (20%), < 70 tahun (10%) dan < 40
tahun (3%), terdiri atas 58% laki-laki, 42 % perempuan. Terdapat 60% SNH dan
40% SH dan factor risiko stroke terbanyak adalah hipertensi (89%), usia tua >50
tahun (77%), merokok (26%), dislipidemia (23%), penyakit jantung (18%),
riwayat stroke / TIA (18%), asam urat darah tinggi (16%), diabetes mellitus
(15%), riwayat keluarga (11%), fbrilasi atrium (5%) dan peminum alcohol (4%).
(Rahman, Abd. 2010)
Di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Provinsi Sulawesi Selatan yang
merupakan salah satu pusat pelayanan pasien stroke yang memberikan pelayanan
xviii
perawatan dan rehabilitasi stroke, mencatat jumlah pasien stroke yang datang terus
meningkat setiap waktunya.
Sejak diresmikan stroke center sebagai pusat pelayanan stroke tanggal 15
Agustus 2008, rumah sakit ini mencatat jumlah pasien dari bulan Agustus-Desember 2008 sebanyak 228 orang. Di tahun 2009 jumlah pasien yang dirawat
dari bulan Januari sampai Desember sebanyak 905 orang, dan di tahun 2010
sebanyak 952 orang. Tahun 2011 mencatat jumlah pasien yang dirawat dari bulan
Januari sampai bulan Juni sebanyak 532 orang.
Menurut salah seorang petugas kesehatan dari RSKD Prov. Sulawesi Selatan,
mengatakan bahwa pasien yang masuk rawat inap biasanya pasien yang telah
mengalami stroke akut dan pasien yang sedang menjalani proses rehabilitasi pasca
stroke. Namun, ada beberapa pasien stroke yang menjalani rawat inap karena
mengalami serangan berulang.
Pada penderita stroke, perubahan yang sering terjadi antara lain kelumpuhan,
perubahan mental, hilangnya sensori akibat ketidakmampuan berbicara, kesulitan
berjalan, berpakaian, mengendalikan buang air besar dan kecil, mandi, makan,
sulit melakukan gerakan sehari-hari, khususnya bila hanya berbaring di tempat
tidur sehingga kebutuhan ADL (Activity Daily Living) tidak terpenuhi, keadaan
seperti ini secara langsung membuat angka ket ergantungan terhadap keluarga akan
semakin bertambah.
xix
Keluarga yang merupakan orang-orang terdekat penderita stroke memiliki
peran yang sangat penting dalam perawatan dan penentuan rehabilitasi apa yang
akan dijalani penderita stroke pasca serangan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik
untuk mengetahui: “Bagaimana Peran Keluarga Dalam Upaya Rehabilitasi Pasca
Stroke di Stroke Center Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Diketahuinya bagaimana peran keluarga dalam upaya rehabilitasi pasca
stroke.
2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya bagaimana peran keluarga sebagai perawat dalam upaya
rehabilitasi pasca stroke
b. Diketahuinya bagaimana peran keluarga sebagai pendukung dalam upaya
rehabilitasi pasca stroke
c. Diketahuinya bagaimana peran keluarga sebagai pendidik dalam upaya
rehabilitasi pasca stroke
d. Diketahuinya bagaimana peran keluarga sebagai pengubah lingkungan /
terapi lingkunga dalam upaya rehabilitasi pasca stroke
xx
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menjadi wahana untuk meningkatkan pemahaman, pengalaman, dan
pengetahuan khususnya dalam perawatan penderita stroke.
2. Bagi Profesi Keperawatan
Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi profesi keperawatan dalam
penerapan asuhan keperawatan keluarga untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan bagi klien yang menderita penyakit stroke
3. Bagi Instansi Rumah Sakit
Memberikan masukan kepada instansi terkait dalam rangka peningkatan mutu
pelayanan dalam memberikan perawatan yang maksimal dalam hal menjalani
fisi oterapi pasien paska stroke dan keluarganya.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangsih ilmiah dan dapat berguna
bagi institusi pendidikan dan juga bisa menjadi referensi bagi pe nelitian
selanjutnya.
5. Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan keluarga betapa
pentingnya peran keluarga bagi anggota keluarganya yang menderita stroke
terutama dalam upaya rehabilitasi.



Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
untuk Baca FULL TEXT di perpustakaan FKIK UINAM
No. Panggil
Skripsi
Penerbit Perpustakaan FKIK : .,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas


Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this


Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Duis nec cursus mauris. Nullam vel nunc quis ipsum laoreet interdum. Maecenas aliquet nec velit in consequat.
Info selengkapnya