Detail Cantuman

Image of skripsi:HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA RUANGAN 
DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP 
INTERNA DAN BEDAH RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

MAESHARAH ROSYADI
NIM. 70300108046

Text

skripsi:HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP INTERNA DAN BEDAH RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR MAESHARAH ROSYADI NIM. 70300108046



ABSTRAK
Nama : Maesharah Rosyadi
Nim : 70300108046
Judul Skripsi : Hubungan Pelaksanaan Supervisi Kepala Ruangan
dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat
Inap Interna dan Bedah RSUD Labuang Baji
Makassar
Penurunan kinerja perawat akan mempengaruhi mutu pelayanan
kesehatan. Studi oleh Direktorat Keperawatan dan Keteknisian Medik Depkes RI
bekerjasama dengan WHO tahun 2000 di 4 provinsi di Indonesia, yaitu DKI
Jakarta, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur, menemukan
bahwa masih banyak perawat belum memiliki uraian tugas secara tertulis, perawat
tidak pernah mengikuti pelatihan dalam 3 tahun terakhir, perawat masih
melaksanakan tugas non keperawatan, serta belum dikembangkan system
monitoring dan evaluasi kinerja perawat.
Tujuan utama supervisi ialah untuk lebih meningkatkan kinerja bawahan,
bukan untuk mencari kesalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
hubungan pelaksanaan supervisi terhadap kinerja perawat pelaksana di ruang
rawat inap interna dan bedah RSUD Labuang Baji Makassar. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi. Dengan jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah sebanyak 40 orang. Untuk memperoleh informasi dari
responden, peneliti menggunakan alat pengumpul data berupa kuesioner.
Hasil penelitian didapat bahwa 77,3% pelaksanaan supervisi sudah dalam
kategori baik dan 60% kinerja perawat pelaksana sudah dalam kategori baik.
Analisa Hubungan Pelaksanaan Supervisi Kepala Ruangan dengan Kinerja
Perawat Pelaksana di ruang rawat inap interna ,diukur dengan menggunakan uji
Fisher Exact Test = 0,026 ( 0,05). Dan analisa hubungan pelaksanaan
supervisi kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap
bedah, diukur dengan menggunakan uji Fisher Exact Test
Sehingga kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang
bermakna antara pelaksanaan supervisi kepala ruangan dengan kinerja perawat
pelaksana. Disarankan pada penelitian selanjutnya agar melakukan penelitian
dengan menggunakan metode observasi untuk mengurangi bias pada hasil
penelitian.
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu indikator terbesar dari kualitas pelayanan kesehatan suatu rumah
sakit adalah kualitas pelayanan keperawatan (Linggardini, 2010). Keperawatan
adalah komponen utama dalam sistem pelayanan kesehatan, dan perawat
merupakan kelompok pekerja yang paling besar dalam sistem tersebut (Potter dan
Pery 2005). Menurut WHO, perawat merupakan back bone bagi institusi
pelayanan kesehatan maupun pemerintah untuk mencapai target -target global,
nasional maupun daerah yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan karena perawat
merupakan tenaga kesehatan dengan proporsi terbesar dalam institusi pelayanan
kesehatan, yang melayani pasien selama 24 jam secara terus menerus dan
berkesinambungan (Kusnanto, 2004).
Menurut Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor
94/KEP/M.PAN/11/2001, perawat adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melaksanakan pelayanan keperawatan kepada masyarakat pada sarana
kesehatan, perawat berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional pelayanan
keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan pada
sarana kesehatan (Wibowo, 2009). Kira-kira 40 - 60% pelayanan di rumah sakit
merupakan pelayanan keperawatan (Budianto, 2006).
Perkembangan dan kemajuan suatu organisasi khususnya yang bergerak di
bidang pemberian pelayanan jasa tidak dapat dipungkiri jika faktor kualitas dari
kinerja yang memberi pengaruh sebagai driven force (kekuatan pendorong).
Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan
14
tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi
ekonomi (Fahmi 2010). Perawat pelaksana adalah seseorang yang membantu
perawat primer dengan mengerjakan rencana perawatan yang sudah disepakati
atau bertindak mewakilinya pada saat perawat utama berhalangan atau tidak hadir .
Jadi kinerja perawat pelaksana adalah serangkaian kegiatan pemberian asuhan
keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat pelaksana kepada klien (Mardiani,
2009).
Dari hasil penelitian, diketahui kinerja tenaga kesehatan khususnya tenaga
keperawatan masih sangat rendah, meskipun dalam kurun waktu 40 tahun terakhir
jumlah rasio perawat semakin bertambah hampir sepuluh kali besar, tapi rasio
tersebut tidak menggambarkan kualitas dari tenaga perawat di Indonesia. Ini
dikarenakan dalam pelaksanaan peran dan fungsinya seringkali perawat tidak bisa
optimal. Studi oleh Direktorat Keperawatan dan Keteknisian Medik Depkes RI
bekerjasama dengan WHO tahun 2000 di 4 provinsi di Indonesia, yaitu DKI
Jakarta, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur, menemukan
47,4 persen perawat belum memiliki uraian tugas secara tertulis, 70,9 persen
perawat tidak pernah mengikuti pelatihan dalam 3 tahun terakhir, 39,8 persen
perawat masih melaksanakan tugas non keperawatan, serta belum dikembangkan
sistem monitoring dan evaluasi kinerja perawat (Jais, 2007).
Pada tahun 2005 ditemukan kinerja perawat baik 50 %, sedang 34,37 %,
dan kurang 15,63 %. Kinerja keperawatan di rumah sakit dikatakan baik bila
kinerja perawat baik > 75 %. Untuk itu sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan No. 836/Menkes/SK/IV/2005 telah dilaksanakan Pengembangan
Manajemen Kinerja (PMK) yang merupakan suatu model peningkatan kerja
perawat di Rumah sakit. Sehingga dengan adanya Pengembangan Manajemen
Kinerja (PMK) yang akan meningkatkan hasil kerja perawat (Maryadi, 2006).
15
Kegiatan supervisi merupakan salah satu fungsi pokok yang harus
dilaksanakan oleh pengelola (manajer) dari yang terendah, menengah dan atas.
Manajer yang melakukan fungsi supervisi disebut supervisor. Di rumah sakit,
manajer keperawatan yang melakukan supervisi salah satunya adalah kepala
ruangan. Kepala ruangan adalah pimpinan langsung perawat pelaksana dalam
melakukan tugas perawat yang salah satunya adalah pemberian asuhan
keperawatan.
RSUD Labuang Baji Makassar sebagai rumah sakit umum milik
pemerintah daerah Sulawesi Selatan mempunyai visi sebagai Rumah sakit unggul
se-sulawesi selatan. Pada tanggal 13 September 2002 melalui PERDA Prov.
Sulsel No. 6/Tahun 2002 RSUD Labuang Baji yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada gubernur melalui sekretaris daerah. Dan
Desember 2004 terakreditasi (yang kedua kalinya) 12 bidang pelayanan dengan
status akreditasi penuh.
Berdasarkan hasil survei pendahuluan melalui wawancara langsung dengan
kepala ruangan rawat inap interna dan bedah RSUD Labuang Baji, ditemukan
bahwa yang melakukan supervisi di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji
Makassar dilakukan oleh pengawas keperawatan (omlop) yang terdiri dari seluruh
kepala ruangan dan kepala ruangan masing-masing ruang rawat inap. Proses
pelaksanaan supervisi dilakukan setiap hari oleh masing-masing kepala ruangan
sedangkan pengawas keperawatan (omlop) melaksanakan supervisi setiap hari
raya dan para supervisor terbagi lagi untuk melakukan supervisi set iap shift (pagi,
siang, malam). Pelaksanaan supervisi dilakukan sebagai pengawasan untuk
melihat apakah tindakan keperawatan salah satunya pelaksanaan asuhan
keperawatan dilakukan atau tidak oleh perawat pelaksana. Kepala ruangan
melakukan supervisi di ruang rawat inap masing-masing, dimana satu ruang rawat
16
inap terdiri dari 12-15 perawat pelaksana. Pelayanan keperawatan yang baik salah
satunya ditunjang oleh kinerja perawat pelaksana yang baik.
Dari penelitian sebelumnya yang dilakukan Nontji (2010), ditemukan
bahwa kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap interna dan bedah RSUD
Labuang Baji Makassar masih kurang memuaskan, karena kinerja perawat
pelaksana yang didapat masih dalam kategori seimbang antara baik dan kurang.
Salah satu factor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang adalah pelaksan aan
supervise yang efektif.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengidentifikasi
bagaimana pelaksanaan supervisi kepala ruangan terhadap perawat pelaksana dan
hubungannya terhadap kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap interna dan
bedah Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar.
B. Rumusan Masalah
1. Adakah hubungan pelaksanaan supervisi kepala ruangan dengan kinerja
perawat pelaksana di ruang rawat inap interna Rumah Sakit Umum Daerah
Labuang Baji Makassar?
2. Adakah hubungan pelaksanaan supervisi kepala ruangan dengan kinerja
perawat pelaksana di ruang rawat inap bedah Rumah Sakit Umum Daerah
Labuang Baji Makassar?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Diketahuinya hubungan pelaksanaan supervisi kepala ruangan dengan
kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap interna dan bedah
Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji.
17
2. Tujuan khusus
1. Diketahuinya hubungan pelaksanaan supervisi kepala ruangan
dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap interna
Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar.
2. Diketahuinya hubungan pelaksanaan supervisi kepala ruangan
dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap bedah
Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Praktek keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data tambahan untuk
mengetahui bagaimana gambaran pelaksanaan supervisi yang baik
bagi para kepala ruangan dan faktor-faktor apa saja yang harus
ditingkatkan dalam praktek pelaksanaan supervisi dan peningkatan
kinerja perawat.
2. Peneliti selanjutnya
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian
berikutnya terutama yang berhubungan dengan penelitian tentang
supervisi dan kinerja perawat.
3. Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji
Dengan diketahuinya hubungan pelaksanaan supervisi terhadap
kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap maka dapat dijadikan
sebagai bahan masukan bagi kepala ruangan untuk memperbaiki
proses pelaksanaan supervisi yang belum maksimal dilakukan di
Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar, kemudian untuk
mengetahui bagaimana gambaran pelaksanaan kinerja yang baik
sesuai dengan standar yang ada.



Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
untuk Baca FULL TEXT di perpustakaan FKIK UINAM
No. Panggil
Skripsi
Penerbit Perpustakaan FKIK : .,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas


Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this


Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Duis nec cursus mauris. Nullam vel nunc quis ipsum laoreet interdum. Maecenas aliquet nec velit in consequat.
Info selengkapnya