Detail Cantuman
Text
skripsi:Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Kegawatan Napas dan Resusitasi di RSUD Ajappange Soppeng Nama Penyusun : Lisna NIM : 70300107024
ABSTRAK
Nama Penyusun : Lisna
NIM : 70300107024
Judul : Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Kegawatan
Napas dan Resusitasi di RSUD Ajappange Soppeng
Pengetahuan perawat tentang kegawatan napas dan resusitasi merupakan modal yang
sangat penting untuk pelaksanaan tindakan resusitasi pada situasi kritis, karena
pengetahuan yang dimiliki perawat akan berpengaruh terhadap sikap yang akan
mendorong timbulnya suatu tindakan resusitasi yang tepat, dimana semakin baik
pengetahuan perawat maka semakin baik pula tindakan yang dilakukan. Tujuan penelitian
ini adalah mendapatkan gambaran mengenai pengetahuan perawat tentang kegawatan
nafas dan resusitasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ajappange Soppeng.
Populasi penelitian ini adalah perawat yang bekerja di ruang perawatan di RSUD
Ajappange Soppeng sebanyak 95 orang, dan tehnik penarikan sampel yang digunakan
adalah dengan tehnik purposive sampling dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria
inklusi sebanyak 70 orang. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan
menggunakan analisa univariat dari setiap variabel.
Hasil penelitian ini menggambarkan pengetahuan perawat tentang kegawatan nafas
dan tindakan resusitasi pada klien yang mengalami kegawatan pernafasan di RSUD
Ajappange Soppeng terdapat 54 perawat atau 77,1%, memiliki pengetahuan yang cukup
baik tentang kegawatan napas dan resusitasi, perawat dengan pengetahuan yang kurang
baik terdapat 9 orang atau 12,9% dan perawat dengan pengetahuan yang baik hanya
terdapat 7 orang atau 10%.
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan perawat tentang
kegawatan napas dan resusitasi termasuk dalam kategori cukup baik sehingga
disarankan kepada pihak manajemen RSUD Ajappange Soppeng untuk dapat
mengadakan suatu pelatihan kegawatdaruratan dalam bentuk Basic Trauma Cardiac
Live Suport (BTCLS) agar pengetahuan yang dimiliki perawat dapat
diaplikasikan dalam bentuk keterampilan mengingat sebagian besar perawat tidak
pernah mendapatkan pelatihan kegawatdaruratan. Dengan demikian tingkat
keberhasilan penanganan pasien dengan kegawatan pernapasan dapat ditingkatkan
sehingga angka kematian akibat kegawatan napas dapat berkurang.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayananan kesehatan yang utama selain pelayanan medis adalah
pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan berbeda dengan pelayanan
medis, namun saling berhubungan erat dan saling mengisi dalam rangka
penyembuhan pasien. Pelayanan keperawatan bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia, sedangkan pelayanan medis mengutamakan pada
upaya penentuan diagnosis medis dan pengobatan ( Zaidin Ali, 2002).
Pelayanan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
menyangkut berbagai hal termasuk pemenuhan kebutuhan manusia untuk
mendapatkan oksigen dalam memenuhi kebutuhan metabolisme tubuhnya,
sehingga memiliki kondisi kesehatan yang optimal. Pernapasan merupakan
komponen perawatan dasar dalam menentukan baik buruknya kondisi
kesehatan. Gangguan pada bagian sistem pernapasan dapat menyebabkan
kegawatdaruratan pernapasan berupa kegagalan napas. Kegagalan napas
merupakan kegagalan sistem respirasi dalam pertukaran gas O2 dan CO2.
Insidensi gagal napas tergantung dari disfungsi organ lain yang pada kondisi
terburuk dapat berakhir pada kematian (Yudi Prasetyo, 2009).
Berdasarkan data World Health Organisation(WHO) tahun 2007 dalam
“World Health Statistics"salah satu penyebab kematian di Indonesia adalah
gangguan sistem pernapasan akibat dari berbagai penyakit yang menimbulkan
1
2
kegawatan napas seperti penyakit kardiovaskular 344 orang per 100. 000
populasi, tuberkulosis paru 39 orang per 100.000 populasi dan sisanya adalah
berbagai macam penyakit seperti, Human Immune Virus(HIV), Kanker, dan
kematian akibat kecelakaan 233 orang per 100.000 populasi.
Kasus kegawatan napas seperti kegagalan napas di berbagai rumah sakit di
Makassar juga menjadi salah satu penyebab kematian di Sulawesi Selatan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Makassar dalam “Profil kesehatan
Sulawesi Selatan” tahun 2009 penderita gangguan sistem pernapasan seperti
pneumonia dan tuberkulosis paru di Makassar terdapat 37. 286 kasus dan
yang tertangani sampai sembuh hanya 4.763 dan pneumonia 26.551 kasus
dengan kasus yang tertangani sampai sembuh hanya sekitar 10.002 kasus,
sisanya masih dalam proses penyembuhan klinis dan tidak tertolong.
Gambaran tingkat kematian akibat kegagalan napas dari berbagai
penyebab yang berakhir pada kematian menimbulkan suatu tuntutan
tersendiri terhadap tenaga kesehatan termasuk salah satunya adalah perawat
dalam rangka memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam
menjalankan fungsi pokoknya membantu individu, keluarga dan masyarakat
untuk mencapai kesembuhan. Penatalaksanaan kegawatan pernapasan ini
memerlukan kemampuan penanganan oleh tenaga menis dan keperawatan
yang bersifat cepat, tepat, akurat dan safetylifesebab dapat mengancam
kehidupan seseorang. Penatalaksanaan kegawatan napas meliputi tindakan
resusitasi dengan segera. Makin lambat dimulainya tindakan resusitasi yang
3
efektif maka akan makin lambat pula timbulnya usaha nafas dan makin tinggi
pula resiko kematian dan kecacatan.
Salah satu penyumbang angka kematian akibat kegawatanpernapasan di
Sulawesi Selatan adalah kabupaten Soppeng. Berdasarkan data dari Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Ajappange Soppeng tahun 2009 gagal napas
merupakan salah satu penyebab kematian dari sepuluh penyebab kematian
tertinggi dengan jumlah sekitar 24 kasus atau sekitar 23, 89,% dari jumlah
total kematian yang ada. Dan data akhir pada tahun 2010 hingga bulan
november di RSUD Ajppange Soppeng terdapat peningkatan jumlah
kematian akibat gangguan sistem pernapasan dengan berbagai penyebab yang
signifikan sebanyak 50 kasus.
Rumah Sakit Umum Daerah Ajappange Soppeng adalah rumah sakit tipe
C yang salah satu misinya memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
dan profesional selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.Peningkatan kasus kematian akibat kegagalan napas di RSUD
Ajjapange Soppeng berdasarkan data tahun 2010 menimbulkan suatu
fenomena keterkaitan antara kemampuan pemberian pelayanan keperawatan
dalam hal ini sikap dengan pengetahuan perawat di RSUD Ajappange
Soppeng.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh
Henny pada Tahun 2009, tentang “HubunganPengetahuan Dan Sikap Ibu
Pus Akseptor Kontrasepsi Non Hormoal Tentang Kontrasepsi Hormonal Di
4
Desa Telaga Sari Kecamatan Tanjung Morawa”menyimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap, dimana
semakin tinggi pengetahuan maka semakin baik pula sikap. Hubungan antara
pengetahuan dan sikap juga dijabarkarkan dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh Fatikah pada tahun 2010 tentang “ Hubungan Pengetahuan
Kesehatan Reproduksi Remaja Putri tentang Sikap Menghadapi Premenstrual
Syndrome di SMAN 5 Surakarta” yang menyimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap, dimana semakin
baik pengetahuan maka semakin positif pula sikap remaja dalam menghadapi
premenstrual syndrome.
Pengetahuan perawat tentang resusitasi merupakan modal yang sangat
penting untuk pelaksanaan tindakan resusitasi pada situasi kritis, karena
pengetahuan yang dimiliki perawat akan berpengaruh terhadap sikap yang
akan mendorong timbulnya suatu tindakan resusitasi yang tepat, dimana
semakin baik pengetahuan perawat maka semakin baik pula tindakan yang
dilakukan. Pengetahuan tentang resusitasi harus dimilki oleh seorang perawat
mengingat bahwa tindakan resusitasi, hampir selalu dilakukan oleh perawat
karena fenomena bahwa dokter terkadang tidak berada di tempat terutama
pada saat-saat tertentu seperti pada saat sore atau malam (Hudak Gallo 1997).
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti merasa perlu untuk meneliti
pengetahuan perawat tentang kegawatan napas dan resusitasi di RSUD.
Ajappange Soppeng.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan diatas
maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut,
“BagaimanakahGambaran Pengetahuan Perawat Tentang Kegawatan Napas
Dan Resusitasi di RSUD Ajappange Soppeng”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mendapatkan gambaran mengenai
pengetahuan perawat tentang kegawatan nafas dan resusitasi di RSUD
Ajappange Soppeng.
2. Tujuan Khusus
Mengidentifikasi pengetahuan perawat tentang kegawatan nafas dan
resusitasi di RSUD Ajappange Soppeng meliputi :
1) Pengetahuan perawat tentang konsep kegawatan pernafasan pada klien
yang mengalami kegagalan napas
2) Pengetahuan perawat tentang konsep resusitasi pada klien meliputi
pengertian, tujuan, serta teknik resusitasi terdiri dari bantuan dasar
(Basic Life Support), bantuan lanjut (Advanced Life Support), bantuan
jangka panjang (Prolonged Life Support).
6
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi pihak rumah sakit
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi
pihak rumah sakit dalam mengidentifikasi tingkat pengetahuan perawat
tentang kegawatan napas dan resusitasi sehingga dapat digunakan untuk
mengevaluasi keberhasilan dalam penatalaksanaan situasi krisis.
2. Manfaat pada ilmu pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan.
3. Manfaat bagi institusi pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi salah satu bahan pertimbangan
dalam pemberian materi mata kuliah gawat darurat di program studi
keperawatan.
4. Manfaat bagi profesi keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
perawat dan meningkatkan citra keperawatan di mata masyarakat.
5. Manfaat bagi peneliti
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti
mengenai pengetahuan perawat tentang kegawatan napas dan resusitasi di
RSUD Ajappange Soppeng.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
untuk Baca FULL TEXT di perpustakaan FKIK UINAM
|
---|---|
No. Panggil |
Skripsi
|
Penerbit | Perpustakaan FKIK : ., 2012 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this
Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Duis nec cursus mauris. Nullam vel nunc quis ipsum laoreet interdum. Maecenas aliquet nec velit in consequat.
Info selengkapnya