Detail Cantuman

Image of skripsi:HUBUNGAN PERILAKU CARING PETUGAS DENGAN 
PERSEPSI PASIEN USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL 
TRESNA WERDHA GAU MABAJI 
KABUPATEN GOWA

JUMALIA
70300107060

Text

skripsi:HUBUNGAN PERILAKU CARING PETUGAS DENGAN PERSEPSI PASIEN USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA GAU MABAJI KABUPATEN GOWA JUMALIA 70300107060



ABSTRAK
Nama : Jumalia
Nim : 70300107060
Judul : “Hubungan Perilaku Caring Petugas dengan Persepsi Pasien Usia
Lanjut di Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Kabupaten
Gowa” Dibimbing oleh Ismail dan Muhammad Anwar Hafid
Perilaku caring petugas sangat diperlukan dalam pelayanan kesehatan, terutama
pelayanan kesehatan kepada pasien usia lanjut. Mengingat pasien usia lanjut sangat
membutuhkan kepedulian dan perhatian dalam setiap pelayanan, misalnya pelayanan
kesehatan untuk mempertahankan kesejahteraan dan meningkatkan kesehatannya secara
mandiri. Pemilihan interaksi yang terapeutik mempengaruhi persepsi pasien terhadap
petugas di panti. Hal ini mendorong pasien lebih menyadari kebutuhan akan
kesehatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari hubungan perilaku caring
petugas dengan persepsi pasien usia lanjut di Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji
Kabupaten Gowa.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional dengan
pendekatan cross sectional. Data dianalisis dengan uji statistik chi-square. Data yang
digunakan adalah data primer dengan melakukan observasi pada perilaku caring petugas
dan membagikan kuesioner pada pasien usia lanjut. Penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 13 Juli sampai dengan 3 Agustus. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
pasien lansia dan petugas panti yang terdapat di panti sosial Tresna Werdha Gau
Mabaji Kabupaten Gowa. Yang terdiri dari 100 orang pasien dan tenaga petugas
sebanyak 52 orang.Sampel pada penelitian ini berjumlah 60 orang yang terdiri dari 30
orang petugas dan 30 orang pasien usia lanjut. Teknik sampel yang digunakan yaitu
purpossive sampling. Variabel independen adalah perilaku caring petugas, sedangkan
variabel dependennya adalah persepsi pasien usia lanjut.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai (p) = 0,002 untuk perilaku caring
kenyataan dan empati, 0,007 untuk keandalan dan 0,014 untuk jaminan pada batas
kemaknaan (α) = 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan hasil analisa data, maka kesimpulan dari penelitian ini yaitu, terdapat
hubungan yang signifikan antara perilaku caring petugas dengan persepsi pasien usia
lanjut. Saran penulis kepada petugas di PSTW Gau Mabaji Kabupaten Gowa agar
memberikan perilaku caring yang baik kepada pasien usia lanjut.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan
kesehatan dapat tercapai dengan cara efektif, efisien dan tepat sasaran.
Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai
komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan diantara perawat,
dokter atau tim kesehatan lain yang satu dengan yang lain saling
menunjang. Sistem ini akan memberikan kualitas pelayanan kesehatan
yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada di masyarakat. Pelayanan
keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan,
dimana para petugas kesehatan diharapkan juga dapat memberikan
pelayanan secara berkualitas (Hidayat, 2007).
Interaksi antara petugas dan pasien ditatanan pelayanan akan
mempengarauhi kualitas pelayanan tersebut. Pemilihan pada interaksi yang
terapeutik turut juga mempengaruhi persepsi pasien terhadap petugas di
panti. Hal tersebut akan mendorong pasien untuk lebih menyadari
kebutuhan akan kesehatannya sehingga petugas tidak hanya bertanggung
jawab atas tindakan yang dilakukannya tetapi juga alasan mengapa ia
malakukan tindakan tersebut (Morrison, 2009).
2
Hubungan petugas dengan klien tidak sekedar hubungan mutualis
melainkan hubungan ini sebagai “a human to human relationship” dimana
petugas menggunakan keterampilan komunikasi interpersonalnya untuk
mengembangkan hubungan dengan pasien yang akan mengasilkan
pemahaman tentang pasien sebagai manusia yang utuh. Hubungan
semacam ini bersifat terapeutik yang dapat meningkatkan psikologis
secara kondusif dan perkembangan positif pada diri pasien serta membantu
memenuhi kebutuhannya. Carl Rogers adalah orang yang melakukan
penelitian tentang komunikasi terapeutik dimana mengidentifikasi f aktor
dasar dalam mengembangkan hubungan dengan pasien yaitu petugas harus
benar-benar ikhlas dan memahami diri pasien serta petugas harus
menunjukkan rasa empati kepada pasien (Mundakir. 2006).
Peningkatan mutu pelayanan keperawatan didukung oleh perilaku
caring. Perilaku caring adalah merupakan suatu cara pendekatan yang
dinamis, di mana petugas bekerja untuk lebih meningkatkan
kepeduliannya kepada pasien. Kunci dari kualitas pelayanan adalah
perhatian, empati dan kepedulian petugas yang merupakan tunt utan
kebutuhan pasien saat ini (httpeprints.ums.ac.id. 2010).
Perilaku caring petugas sangat diperlukan dalam pelayanan
kesehatan, terutama pelayanan kesehatan kepada pasien lanjut usia.
Mengingat pasien lansia sangat membutuhkan kepedulian dan perhatian
dalam setiap pelayanan, misalnya pelayanan kesehatan untuk
3
mempertahankan kesejahteraan dan meningkatkan kesehatannya secara
mandiri (Nugroho. 2008).
Jumlah penduduk Indonesia yang berusia lanjut atau di atas 60
tahun terus meningkat. Bahkan tahun 2005-2010 diperkirakan menyamai
jumlah anak balita (di bawah usia lima tahun) yakni 8,5% dari jumlah total
penduduk atau sekitar 19 juta jiwa (Nugroho, 2008).
Menurut sumber dari Badan Pusat Statistik Propinsi Sulawesi
Selatan jumlah total lansia pada tahun 2008 yaitu lansia laki -laki
berjumlah 295.104 dan perempuan 310.772 sedangkan pada tahun 2009
jumlah lansia laki-laki yaitu 305.202 dan perempuan 312.115.
Menurut laporan Dinas Sosial Kabupaten Gowa pada tahun 2010,
jumlah penduduk lanjut usia/ jompo/ terlantar sebanyak 10.127 jiwa.
Sedangkan data awal yang diperoleh dari salah satu petugas Panti Sosial
Tresna Werdha Gau Mabaji Kabupaten Gowa pada tanggal 24 Januari
2011 jumlah tenaga petugas sebanyak 52 orang yang terdiri dari 35 orang
atau 67,31% PNS dan 17 orang atau 32,69% honorer. Sedangkan jumlah
lansia yaitu 100 orang yang terdiri dari lansia laki -laki 39% orang dan
perempuan 61% orang. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan salah
satu petugas mengatakan mereka malakukan pengecekan pasien atau
bimbingan fisik dua kali seminggu, jika sakit biasanya pasien lansia
mendapatkan pelayanan kesehatan yaitu di poliklinik bahkan ada beberapa
dari lansia yg tidak mau berobat hal ini disebabkan karena hubungan
interpersonal dengan pasien dan petugas kurang efektif sehingga
4
menimbulkan rasa takut pada pasien yang menyebabakan mereka lebih
memilih pengobatan tradisional daripada berobat ke klinik panti.
Melihat permasalahan di atas, peneliti merasa tertarik ingin
mengetahui dan meneliti sejauh mana hubungan perilaku caring petugas
dengan persepsi pasien usia lanjut dalam pelayanan keperawatan di Panti
Sosial Tresna Werdha Gau MaBaji Kabupaten Gowa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut :
Bagaimana hubungan antara perilaku caring petugas terhadap persepsi
pasien usia lanjut di Panti Sosial Tresna Werdha Gau Ma’Baji Kab. Gowa.
Adapun subpermasalahannya yaitu:
1. Bagaimana perilaku caring petugas di Panti Sosial Tresna Werdha Gau
Ma’Baji Kab. Gowa?
2. Bagaimana persepsi Pasien Usia Lanjut di Panti Sosial Tresna Werdha
Gau Ma’Baji Kab Gowa?
3. Apakah ada hubungan perilaku caring petugas dengan persepsi pasien
usia lanjut di Panti Sosial Tresna Werdha Gau Ma’Baji Kab. Gowa?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan perilaku caring petugas dengan persepsi pasien
usia lanjut di Panti Sosial Tresna Werdha Gau Ma’Baji Kab. Gowa.
5
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi perilaku caring petugas di Panti Sosial Tresna
Werdha Gau Ma’Baji Kab. Gowa.
b. Mengidentifikasi persepsi Pasien Usia Lanjut di Panti Sosial Tresna
Werdha Gau Ma’Baji Kab Gowa.
c. Mengetahui hubungan antara perilaku caring petugas dengan
persepsi pasien usia lanjut di Panti Sosial Tresna Werdha Gau
Ma’Baji Kab. Gowa.
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Instansi
Sebagai masukan bagi instansi didalam melakukan kebijakan khususnya
kebijakan dalam bidang pelayanan keperawatan.
b. Bagi Institusi
Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa agar lebih memahami tentang
caring dan sebagai masukan bagi institusi untuk memasukkan gagasan
caring ke dalam kurikulum keperawatan.
c. Bagi Profesi
Dengan penelitian ini profesi keperawatan dalam pelayanan keperawatan
dapat menerapkan konsep caring dan dapat berguna bagi pengembangan
ilmu keperawatan.
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat memperkaya dan memperluas wawasan penulis
khususnya pengetahuan penulis tentang caring.



Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
untuk Baca FULL TEXT di perpustakaan FKIK UINAM
No. Panggil
Skripsi
Penerbit Perpustakaan FKIK : .,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas


Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this


Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Duis nec cursus mauris. Nullam vel nunc quis ipsum laoreet interdum. Maecenas aliquet nec velit in consequat.
Info selengkapnya