Detail Cantuman
Text
skripsi:PENGARUH PEMBERIAN MASASE KULIT TERHADAP PENURUNAN SENSASI NYERI SENDI PADA LANSIA DI PSTW GAU MABAJI KABUPATEN GOWA HAMDAYANI NIM.703 001 080 31
ABSTRAK
Nama : Hamdayani
NIM : 70300108031
Judul : Pengaruh Pemberian Masase Kulit terhadap Penurunan Sensasi Nyeri
terhadap Penurunan Sensasi Nyeri Sendi pada Lansia di PSTW
Gau Mabaji Kabupaten Gowa.
Manusia dalam hidupnya akan mengalami beberapa masa yang secara garis besar
terbagi atas empat masa yaitu masa kecil atau kanak -kanak, lalu masa remaja, masa
dewasa, dan yang terakhir masa tua. Setiap orang yang hidup di dunia ini akan
mengalami keempat masa tersebut.
Menjadi tua merupakan proses alamiyah, yang berarti seseorang telah melalui tiga
tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara
biologis maupun psikologis. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran,
misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut
memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk,
gerakan lambat, dan figure tubuh tidak proporsional. Sejalan dengan bertambahnya usia
pada lansia, berbagai penyakit menghampiri, salah satunya adalah penyakit reumatik.
Penyakit sendi ini yang paling banyak di jumpai terutama pada orang-orang diatas 40
tahun di seluruh penjuru dunia adalah osteoarthritis.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 Juli sampai 22 Juli 2012, di Panti
Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Kabupaten Gowa. Jumlah populasi dalam penelitian
ini adalah 100 orang, pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Non Probability
yaitu purposive sampling yang mana jumlah sampel yang menjadi subyek pen elitian ini
adalah 12 sampel masing-masing 6 untuk kelompok kontrol dan 6 untuk kelompok kasus.
Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji statistik Non parametrik dengan
menggunakan Uji U Mann-Whitney.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh pemberian Masase Kulit
terhadap penurunan sensasi nyeri sendi pada lansia.
Kesimpulan dalam penelitian ini pengaruh pemberiana masase kulit terhadap
penurunan sensasi nyeri sendi dimana nilai signifikan p=0,014 < dari α0,05.
Berasarkn hasil penelitian ini, kita mempunyai pengetahuan untuk mengatasi
nyeri sendi yang dialami lansia di sekitar kita, dengan memberikan Masase Kulit.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL………………………………………………………………… v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………….. 5
C. Tujuan Penelitian…………………………………………… ……. 5
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………… 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang Lanjut Usia…………………………………………. 7
B. Definisi Nyeri………………………………………………………… 21
C. Osteoarthritis pada Lanjut Usia……………………………………… 34
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
A. Kerangka Konsep Penelitian………………………………………… 52
B. Kerangka Kerja………………………………………………………… 55
C. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif…………………………… 56
D. Hipotesis Penelitian…………………………………………………… 58
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian……………………………………………………… 59
B. Populasi dan Sampel………………………………………………… 60
C. Teknik Pengambilan Sampel………………………………………. 60
D. Pengumpulan Data…………………………………………………… 62
E. Pengolahan Data dan Analisa Data…………………………………… 63
F. Jadwal Penelitian …………………………………………………… 64
G. Etika Penelitian……………………………………………………… 66
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian………………………………………………………… 67
B. Pembahasan …………………………………………………………… 74
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………… 86
B. Saran………………………………………………………………… 86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Manusia dalam hidupnya akan mengalami beberapa masa yang secara garis
besar terbagi atas empat masa yaitu masa kecil atau kanak -kanak, lalu masa
remaja, masa dewasa, dan yang terakhir masa tua. Setiap orang yang hidup di
dunia ini akan mengalami keempat masa tersebut. ( Bustan, 2007)
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam
kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak
hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan proses
kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiyah, yang berarti seseorang telah
melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa dan tua. Tiga tahap ini
berbeda, baik secara biologis maupun psikologis. Memasuki usia tua berarti
mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit
yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas,
penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat, dan figure tubuh tidak
proporsonal. ( Nugroho, 2008)
Berdasarkan sensus penduduk tahun 1971, jumlah penduduk berusia 60
tahun ke atas sebesar 5,3 juta (4,5 %) dari jumlah penduduk. Selanjutnya pada
tahun 1980, jumlah ini meningkat pada ± 8 juta (5,5 %) dari jumlah penduduk dan
pada tahun 1990, jumlah ini meningkat menjadi ±11,3 juta ( 6,4%). Pada tahun
2000, diperkirakan meningkat sekitar 15,3 juta ( 7,4 %) dari jumlah penduduk dan
pada tahun 2005, jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi ±18,3 juta (8,5 %).
2
Pada tahun 2005-2010 jumlah lanjut usia akan sama dengan jumlah anak balita
yaitu sekitar 19,3 juta jiwa (±9%) dari jumlah penduduk. Bahkan pada tahun
2020-2025, Indonesia akan menduduki peringkat Negara dengan struktur dan
jumlahpenduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika Serikat, dengan
umur harapan hidup di atas 70 tahun. ( Nugroho, 2008). Sementara itu,
berdasarkan hasil penelitian terakhir dari Zeng QY et al pada 2008 lalu, prevalensi
nyeri sendi mencapai 23,6 % hingga 31,3 %.
Menurut BPS provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008, jumlah lansia
mencapai 448805 dari 7.771.671 penduduk Sulawesi Selatan. Dari sekian lansia
yang ada di Sulawesi Selatan, lansia yang mengalami nyeri sendi sekitar ± 20 % (
Dinas kesehatan Provinsi Sul-Sel, 2009). Sedangkan jumlah penduduk yang
tergolong lansia di kota Makassar mencapai 40.508 dari 1.248.436 penduduk
kota Makassar dan jumlah penduduk yang tergolong lansia di kabupaten Gowa
mencapai 27.856 dari 702.433 penduduk kabupaten Gowa ( Dinas Kesehatan
Provinsi Sul-Sel, profil Kesehatan Provinsi Sul-Sel, 2007).
Adapun data yang diperoleh dari Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji
Kabupaten Gowa tahun 2010 bahwa sebagian besar lansia yang berjumlah 100
orang dipanti Tresnha Werdha menderita nyeri sendi yaitu sekitar 12 orang ( 12
%).
Sejalan dengan bertambahnya usia pada lansia, berbagai penyakit
menghampiri, salah satunya adalah penyakit reumatik. Penyakit sendi ini yang
paling banyak di jumpai terutama pada orang-orang diatas 40 tahun di seluruh
penjuru dunia adalah osteoarthritis. Hal ini sama dengan kutipan dari buku ajar
3
geriatri, penyakit yang paling tinggi presentasenya adalah osteoarthritis, yaitu
mencapai 49% ( Kuntaraf, 1992). Osteoarthritis adalah penyakit pada sendi -sendi
penahan berat tubuh yang besifat progresif, noninflamasi, nonsistemik, dan
recurrent. Dalam suatu survey radiografi pada wanita di bawah usia 40
tahun han ya 2% yang mengalami osteoart h ritis, P ada usia 45 - 60
tahun mencapai 30% sementara pa da usia di ata s 61 tahun lebih dari
65% (Noer, 1996).
Adanya nyeri sendi membuat penderitanya seringkali takut untuk bergerak
sehingga mengganggu aktivitas sehari-harinya dan dapat menurunkan
produktifitasnya.
Diperkirakan penderita reumatik di dunia telah mencapai 335 juta jiwa.
Angka ini akan terus meningkat dan pada tahun 2025 diperkirakan lebih dari 25 %
akan mengalami kondisi kelumpuhan akibat kerusakan tulang dan penyakit sendi.
Pada suatu survey radiografy pada wanita dibawah 40 tahun hanya 2 % menderita
osteoarthritis, akan tetapi pada usia 45-60 tahun angka kejadiannya 30%
sementara orang- orang di atas 60 tahun angka kejadiannya lebih dari 65%. (
Suyono, 2001). Stimulasi kutaneus, distraksi, relaksasi, imajinasi terbimbing dan
hypnosis adalah contoh intervensi nonfarmakologis yang sering digunakan dalam
keperawatan untuk mengelola nyeri. Pada osteoarthritis, umumnya pengelolaan
nyeri dilakukan dengan stimulasi kutaneus, terapi panas/dingin, latihan/ aktifitas
fisik dan distraksi ( Reeves, 1999; Koopman, 1997). Apabila individu
mempersepsikan sentuhan sebagai stimulus untuk relaks. Kemudian akan muncul
respon relaksasi. Relaksasi sangat penting untuk meningkatkan kenyamanan dan
4
membebaskan diri dari ketakutan serta stress akibat penyakit yang dialami dan
nyeri yang tak berkesudahan ( Potter & Perry, 1997). Salah satu tehnik
memberikan masase adalah tindakan masase punggung dengan usapan perlahan (
Slow- Stroke Back Massage). Vasodilatasi pembuluh darah akan meningkatkan
peredaran darah pada area yang diusap sehingga aktifitas sel meningkat dan akan
mengurangi rasa sakit serta menunjang proses penyembuhan luka ( Kusyati E,
2006; Stevens, 1999). Sensasi hangat juga akan meningkatkan rasa nyaman (
Reeves, 1999). Nilai terapeutik yang lain dari masase punggung termasuk
mengurang ketegangan otot dan meningkatkan relaksasi fisik dan psikologis
(Kusyati E, 2006) beberapa penelitian juga telah mengidentifikasi manfaat dari
Slow-stroke massage ini. Salah satunya adalah penurunan secar b ermakna pada
intensitas nyeri dan kecemasan serta perubahan positif pada denyut jantung dan
tekanan darah, yang mengindikasikan relksasi pada pasien lansia dengan stroke (
Mok, E et al 2004).
Seperti halnya juga masyarakat usia produktif, lansia juga mempunyai hak
yang sama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif meliputi
bio-psiko-sosial dan spiritual. Anjuran untuk selalu memperhatikan, menghormati,
dan memuliakan lansia.
Dan sebagai perawat yang professional perlu mengetahui asuhan
keperawatan yang dapat diberikan pada lanjut usia dengan penyakit reumatik
untuk mencegah cedera lebih lanjut, salah satunya adalah masase kulit untuk
mengurangi sensasi nyeri. Oleh karena itu perlu pengkajian lanjut tentang
pemberian masase kulit pada pasien.
5
Berdasarkan data dan uraian di atas tampak bahwa keluhan pasien pada
Reumatik merupakan masalah keperawatan, sehingga peneliti tertarik untuk
mengetahui pengaruh pemberian masase kulit terhadap penurunan sensasi nyeri
sendi pada pasien nyeri sendi di Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji
Kabuaten Gowa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian
sebagai berikut: “ apakah ada pengaruh pemberian masa se kulit terhadap
penurunan sensasi nyeri sendi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Gau
Mabaji Kabupaten Gowa?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari penelitan ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pember ian masase kulit ( stimulasi kutaneus: slow-stroke back massage)
terhadap penurunan sensasi nyeri sendi pada lansia dipanti Sosial Tresna
Werdha Gau Mabaji Kabupaten Gowa.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi intensitas nyeri osteoarthritis sebelum pemberian
masase kulit ( stimulasi kutaneus: slow-stroke back massage) pada Lansia
di Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Kabupaten Gowa.
b. Untuk mengidentifikasi intensitas nyeri osteoarthritis setelah pemberian
masase kulit ( stimulasi kutaneus: slow-stroke back massage) pada Lansia
di Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Kabupaten Gowa.
6
c. Untuk mengetahui pengaruh pemberian masase masase kulit (
stimulasi kutaneus: slow-stroke back massage) pada Lansia di Panti Sosial
Tresna Werdha Gau Mabaji Kabupaten Gowa.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi profesi perawat
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat tentang pengaruh
pemberian masase kulit terhadap penurunan sensasi nyeri sendi pada
lansia.
2. Bagi instansi Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Gowa
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan inormasi yang dapat
membantu tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan yang optimal
kepada lansia khususnya di Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji
Kabupaten Gowa,
3. Bagi pendidikan
Sebagai bahan masukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya keterampilan dalam memberikan masase kulit terhadap
penurunan sensasi nyeri sendi pada Lansia.
4. Bagi peneliti
Sebagai pengalaman yang sangat berharga dan dapat menambah wawasan
peneliti mengenai pemberian masase kulit terhadap penurunan sensasi
nyeri pada lansia.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
untuk Baca FULL TEXT di perpustakaan FKIK UINAM
|
---|---|
No. Panggil |
Skripsi
|
Penerbit | Perpustakaan FKIK : ., 2012 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this
Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Duis nec cursus mauris. Nullam vel nunc quis ipsum laoreet interdum. Maecenas aliquet nec velit in consequat.
Info selengkapnya