Detail Cantuman

Image of skripsi:HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI 
PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI WILAYAH 
PUSKESMAS SAMATA KABUPATEN GOWA 
 
 

FARADIBA E
70300108026

Text

skripsi:HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI WILAYAH PUSKESMAS SAMATA KABUPATEN GOWA     FARADIBA E 70300108026



ABSTRAK
NAMA : FARADIBA E
NIM : 70 300 108 026
JUDUL : HUBUNGAN ANATARA POLA MAKAN DENGAN STATUS
GIZI ANAK USIA PRASEKOLAH DI WILAYAH PUSKESMAS
SAMATA KABUPATEN GOWA
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi. Konsumsi makanan (pola makan) berpengaruh terhadap
status gizi seseorang. Alasan penelitian ini memilih pola makan karena pola makan
dapat mempertahankan kesehatan, statusnutrisi, mencegah atau membantu
kesembuhan penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
anatara pola makan dengan statusgizi anak usia prasekolah di Wilayah Puskesmas
samata Kabupaten Gowa.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi.
dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang dipilih 80 responden yang memiliki
anak usia 36-60 bulan di Puskesmas Samata. Data diambil dengan menggunakan
kuesioner, dengan tehnik wawancara dan observasi. Data dianalisis menggunakan uji
chi-squaredengan tingkat signifikan (α= 0,05).
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
pola makan dengan status gizi anak usia prasekolah yang ditandai dengan nilai ρ
(0,473) > nilai alpha (0,05). Hal ini disebabkan karenastaus gizi tidak hanya
dipengaruhi oleh pola makan saja tetapidipengaruhui oleh beberapa faktor.
Memperhatikan hasil penelitian ini, diharapkan untuk peneliti selanjutnya
dapat melibatkan lebih banyak faktor untuk melihat konstribusi yang dominan untuk
mengetahui hubungan pola makan dengan status gizi anak.
Kata kunci : Status gizi, pola makan.
 
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kekurangan konsumsi pangan bukanlah merupakan hal yang
baru, namun masalah ini tetap aktual terutama di negara -negara sedang
berkembang sebab mempunyai dampak yang sangat nyata terhadap timbulnya
masalah gizi. Di samping faktor bertambahnya penduduk yang tidak diimbangi
dengan penyediaan pangan yang memadai,masalah gizi timbul oleh karena
berbagai faktor yang saling berkaitan yang mencakup aspek-aspek ekonomi,
sosial dan budaya. Faktor kemiskinan memang sering menimbulkan kasus gizi
buruk sebab tekanan ekonomi membuat kuantitas/kualitas ketersediaan pangan
di tingkat rumah tangga menjadi rendah. Namun, tersedianya pangan yang cukup
dalam keluarga atau masyarakat belum menjamin bahwa setiap orang sudah
terpenuhi kebutuhannya akan zat-zat gizi (Sabar, 2008).
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antarastatus gizi kurang, baik dan lebih.
Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik
atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperolehcukup zat-zat gizi yang
digunakan secara efisien, sehinggamemungkinkan pertumbuhan fisik,
perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat
setinggi mungkin. Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan
 
satu atau lebih zat-zat gizi esensial. Status gizi lebih terjadi bila tubuh
memperoleh zat-zat dalam jumlah berlebihan (Almatsier, 2008).
Pola makan yang sehat dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha untuk
melakukan kegiatan makan secara sehat. Sedangkan yang dimaksud pola makan
sehat dalam penelitian ini adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah
dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan,
status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Pola makan sehari-hari merupakan pola makan seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan makan
setiap harinya. Untuk mencapai tujuanpola makan sehat tidak terlepas dari
masukan gizi yang merupakan prosesorganisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ-organ, serta
menghasilkan energi (Syakira, 2009).
Gangguan pola makan terjadi akibat beberapa sebab perilaku makan, seperti
konsumsi makanan yang kurang sehat atau makan yang terlalu banyak. Gangguan
pola makan bukan merupakan kegagalan atausuatu perilaku, akan tetapi nyata
ada beberapa pola makan yang menyimpang dalam hidup seseorang. Namun
akhir-akhir ini juga muncul penyakit akibat salah pola makan seperti kelebihan
makan atau makan makanan yang kurang seimbang. Bahkan, kematian akibat
penyakit yang timbul karena pola makan yang salah / tidak sehat belakanan ini
cenderung meningkat. Penyakit akibat pola makan yang kurang sehat tersebut
 
diantaranya diabetes melitus, hiperkolesterolemia, penyakit kanker, penyakit
arteri koroner, sirrhosis, osteoporosis, dan beberapa penyakit kardiovaskuler.
(Uajy, 2008).
Pada usia pra sekolah adalah masarawan terhadap masalah gizi dan
kekurangan vitamin. Pada umur ini anak sering terkena infeksi karena praktek
pemberian makanan dan kontak yang lebih luas dengan dunia luar serta stres
emosional dihubungkan dengan prosespenyapihan (Spirit, 2008).
Kekurangan gizi pada anak usia pra sekolah akan mengakibatkan anak
menjadi lemah, cepat lelah dan sakit-sakitan, sehingga anak-anak akan lebih
sering berada dalam rumah untuk beristirahat. Sedangkan sianak juga
membutuhkan bermain, berinteraksi, dengan teman sebayanya. Sebagai akibat
kurang gizi merupakan hambatan yang serius bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak (Anonim, 2012).
Berdasarkan standar WHO, secara nasional. Dapat dilihat bahwa secara
nasional prevalensi berat kurang padatahun 2010 adalah 17,9 persen yang
terdiri dari 4,9 persen gizi buruk dan 13,0 gizi kurang. Jika dibandingkan
dengan angka prevalensi nasional tahun 2007 (18,4 persen) sudah terlihat ada
penurunan. Penurunan terutama terjadi padaprevalensi gizi buruk yaitu dari 5,4
persen tahun 2007 menjadi 4,9 persen pada tahun 2010 atau turun sebesar 0,5
persen, sedangkan prevalensi gizi kurang masih tetap sebesar 13,0 persen. Bila
dibandingkan dengan pencapaian sasaran MDG tahun 2015 yaitu 15,5 persen
 
maka prevalensi berat kurang secara nasional harus diturunkan minimal sebesar
2,4 persen dalam periode 2011 sampai 2015. ( Riskesda, 2010 ).
Situasi status gizi di Sulawesi Selatan tahun 2008 tercatat sebagai
berikut: Presentase bayi dan balita yang memperolehvitamin A 2 (dua) kali
sebesar 87,94%, cakupan vitamin A padaBufas sebesar 57,31%, cakupan Fe1
pada Bufas (71,28%), Cakupan Fe3 padabufas (57,25%) sedangkan kasus gizi
buruk tanpa gejala pada balita sebanyak 883 orang, meninggal sebanyak 10
orang (1,13%). Jika dilihat berdasarkan lokasi, Kab. Takalar merupakan
Kab/Kota yang mempunyai kasus gizi buruk paling tinggi yaitu sebanyak 263
orang (29,78%), kemudian Enrekang sebanyak 157 orang (17,78%), dan Maros
sebvanyak 100 orang (11,32%) (Dinkes, 2008).
Di Kabupaten Gowa berdasarkan hasil pemantauan status gizi (PSG)
oleh subdin Bin Kesga dan PKM yang dilaksanakan pada tahun 2007 dengan
jumlah anak status gizi buruk 120 orang, gizi baik 1.309 orang dan gizi kurang
1.969 orang (Depkes, 2007).
Puskesmas Samata merupakan wilayah dengan populasi anak balita
yang cukup banyak yaitu 305 anak. Dari semua balita, jumlah yang datang dan
ditimbang 70,87%. Anak balita dengan status gizi baik sebanyak 89,70%.
Status gizi kurang 5,93% dan status gizi buruk 0,75% (Data Primer, 2011).
Berdasarkan dari narasi diatas penelitian ini dilakukan di wilayah
Puskesmas samata karena di wilayah tersebut terdapat beberapa anak yang
memiliki status gizi kurang, dan juga banyak terdapat anak usia pra sekolah
 
yang dapat dijadikan sebagai responden, hal ini dapat mendukung peneltian
yang dilakukan di wilayah Puskesmas Samata. Oleh karena itu, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul“ Hubungan Antara Pola Makan
dengan Status Gizi Pada Anak Usia Pra Sekolah di Wilayah Puskesmas Samata
Kabupaten Gowa “.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang di atas maka untuk membatasi
ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini dibuat rumusan masalah yaitu :
“Apakah Ada Hubungan Antara Pola Makan dengan Status Gizi Anak Usia Pra
Sekolah?”
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Diketahuinya hubungan antara pola makan dengan status gizi anak usia pra
sekolah.
2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya gambaran tentang pola makan anak usia pra sekolah.
b. Diketahuinya gambaran status gizi anak usia pra sekolah berdasarkan
berat badan menurut umur (BB/U).
c. Diketahuinya hubungan pola makan dengan status gizi anak usia pra
sekolah.
 
D. Manfaat penelitian
Dengan telah dilakukannya penelitian tentang Hubungan Antara Pola
Makan Dengan Status Gizi Pada Anak Usia Pra Sekolah maka hasil penelitian
diharapkan bermanfaat:
1. Institusi pendidikan tinggi keperawatan
Meningkatkan pengetahuan, pembelajaran dan pemahaman di institusi
pendidikan tentang hubungan antara pola makan dengan status gizi pada anak
usia pra sekolah.
2. Bagi klien
Agar dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan dalam
menambah khasanah ilmu dan pengetahuan khususnya pendidikan dan
pengetahuan tentang status gizi.
3. Bagi masyarakat
Sebagai dasar pemahaman pengetahuan dan sikap untuk mendukung
dalam penerapan pentingnya pola makan dengan status gizi pada anak usia pra
sekolah dalam hal ini orang tua dan para guru.
4. Bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian ini bisa menjadi bahan acuan, pedoman
atau pertimbangan dalam melakukan penelitian-penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan status gizi anak



Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
untuk Baca FULL TEXT di perpustakaan FKIK UINAM
No. Panggil
Skripsi
Penerbit Perpustakaan FKIK : .,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas


Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this


Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Duis nec cursus mauris. Nullam vel nunc quis ipsum laoreet interdum. Maecenas aliquet nec velit in consequat.
Info selengkapnya