Detail Cantuman
Text
skripsi:UJI KEBERADAAN BAKTERI Escherichia coli DAN Salmonella thypi PADA AIR MINUM ISI ULANG DI KELURAHAN ANTANG KOTA MAKASSAR DWI SULISTIO 70200108025
ABSTRAK
Nama Peneliti : DWI SULISTIO
NIM : 70200108025
Judul Skripsi : Uji Keberadaan Bakteri Escherichia coli dan Salmonella
thypi pada Air Minum Isi Ulang di Kelurahan Antang Kota
Makassar
Air merupakan unsur penting dalam kehidupan dan tidak satu pun
makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan air. Saat ini, sungai-sungai
yang menjadi sumber air bersih untuk air minum telah tercemar oleh berbagai
hasil aktivitas manusia sehingga keberadaan air bersih semakin langka. Begitu
pula dengan air tanah yang sudah tidak aman dijadikan sebagai sumber air
minum. Banyak rumah tangga yang memilih Air Minum Isi Ulang (AMIU)
sebagai alternatif karena harganya murah. Namun tidak ada yang bisa menjamin
kualitas AMIU yang dihasilkan, dari beberapa penelitian ditemukan adanya
bakteri patogen yang terdapat dalam Air Minum Isi Ulang (AMIU).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan bakteri E. coli dan
Salmonella thypi pada air minum isi ulang di Kelurahan Antang kota Makassar.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan observasional .
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Depot Air Minum (DAM) yang ada
di wilayah Antang kota Makassar pada tahun 2012 yang berjumlah 54 depot.
Sampel penelitian adalah air yang ada dalam gallon dan siap didistribusikan,
sampel ini diambil dari 15 DAM yang terpilih menggunakan metode purposive
sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 2 sampel air minum isi ulang
yang tercemar bakteri E. coli dan 1 sampel yang tercemar bakteri Salmonella
thypi. Kualitas air tersebut tidak sesuai dengan standar Permenkes RI No.
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang syarat-syarat kualitas air minum, dimana air
minum tidak boleh mengandung bakteri di dalamnya.
Disarankan kebersihan pekerja / pegawai DAM perlu ditingkatkan,
diantaranya pekerja selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum
melayani konsumen, memakai pakaian yang selalu bersih (akan lebih baik
memakai pakaian seragam kerja), tidak melakukan aktivitas makan/minum dan
merokok selama melayani konsumen, serta tetap mengikuti prosedur yang ada .
Kata kunci : Kualitas Air, Depot Air Minum, Bakteri.
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Kata Singkat
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang Air ............................................................................... 8
B. Depot Air Minum Isi Ulang .................................................................... 14
C. Parameter Bakteriologis Air Minum ....................................................... 20
D. Tinjauan tentang Bakteri E.coli dan Salmonella dalam Air Minum ....... 24
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti .................................................. 30
B. Pola Pikir Variabel yang Diteliti ............................................................. 31
C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ............................................. 33
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 36
B. Populasi dan Sampel ............................................................................... 36
C. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 37
D. Prosedur Penelitian.................................................................................. 37
E. Pengolahan dan Penyajian Data .............................................................. 40
F. Analisis Data ........................................................................................... 40
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................... 41
B. Pembahasan .......................................................................................... 43
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 63
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 64
B. Saran .................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak ada satu pun
makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan air. Sel hidup misalnya,
baik tumbuh-tumbuhan atau pun hewan, sebagian besar tersusun oleh air,
yaitu lebih dari 75% isi sel tumbuhan atau lebih dari 67% isi sel hewan,
tersusun oleh air (Suriawiria, 2005).
Di alam terdapat air dalam macam-macam bentuk. Daya guna
masing-masing bentuk air untuk dimanfaatkan sebagai air baku untuk diolah
menjadi air bersih tergantung antara lain dari keterdapatannya di alam sekitar
pemukiman yang membutuhkannya. Air di alam tak selamanya bersih, yang
pernah bersih pun makin hari makin terkena polusi (pengotoran) dan
kontaminasi (pencemaran) (Joko, 2010).
Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses atau
tanpa melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum (Joko, 2010). Lebih spesifik lagi, pengertian air minum
berdasarkan Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010, yang dimaksud
dengan air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
2
Air minum terdiri atas beberapa jenis, yaitu air yang didistribusikan
untuk keperluan rumah tangga, air yang didistribusikan melalui tangki air, air
kemasan, air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan minuman
yang disajikan kepada masyarakat (Joko, 2010).
Air tawar bersih untuk air minum semakin langka di perkotaan.
Sungai-sungai yang menjadi sumbernya sudah tercemar berbagai macam
limbah, mulai dari buangan sampah organik, rumah tangga hingga limbah
beracun dari industri. Air tanah juga sudah tidak aman dijadikan sebagai
sumber air minum karena telah terkontaminasi rembesan dari tangki septik
maupun air permukaan (Ni Luh Putu Manik Widiyanti dan Ni Putu Ristiati,
2004).
Hal ini menjadi alasan sehingga Air Minum Isi Ulang (AMIU)
menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan air minum . Air minum jenis ini
dapat diperoleh di depot-depot dengan harga sepertiga lebih murah dari
produk air minum dalam kemasan yang bermerek. Hal inilah yang
menyebabkan air minum isi ulang bermunculan. Keberadaan air minum isi
ulang terus meningkat sejalan dengan dinamika keperluan masyarakat
terhadap air minum yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi. Meski lebih
murah, tidak semua depot air minum terjamin keadaan produknya.
Produksi, peredaran, dan pengawasan Air Minum Dalam Kemasan
yang diproduksi industri besar telah mendapat izin dari instansi terkait, yaitu
registrasi minuman dalam kemasan dari BPOM, dan izin usaha dari
Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag) sehingga telah
3
melalui pengujian kualitas sebelum diedarkan. Untuk DAM, perizinan,
pembinaan, pengawasan, dan peredarannya belum dilakukan sebagaimana
mestinya padahal masyarakat memerlukan informasi yang jelas terutama
tentang keamanan konsumsi air minum ini.
Masalah yang muncul akibat rendahnya mutu pengawasan adalah
banyaknya depot AMIU yang tidak memenuhi syarat kesehatan seperti yang
diatur dalam Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010. Berdasarkan
SK Menkes tersebut definisi air minum adalah air yang bisa langsung
diminum, sedangkan AMIU lebih tepat disebut air bersih atau air baku untuk
minum yang harus diolah (dimasak) kembali hingga layak dikonsumsi. Ada
beberapa penyebab AMIU terkontaminasi, diantaranya bersumber dari air
baku, wadah tempat distribusi tidak memenuhi standar hygiene dan sanitasi
depot AMIU, juga proses filtrasi dan desinfektan dengan teknologi yang
rendah (Pitoyo, 2005).
Mengingat bahwa air minum yang dijual pada depot air minum rawan
pencemaran karena faktor lokasi, penyajian dan pewadahan yang dilakukan
secara terbuka dengan menggunakan wadah botol air minum kemasan isi
ulang sehingga konsumen perlu mewaspadai hal tersebut. Bakteri Coliform
dicurigai berasal dari tinja. Oleh karena itu, kehadiran bakteri ini di dalam
berbagai tempat mulai dari air minum, bahan makanan ataupun bahan -bahan
lain untuk keperluan manusia, tidak diharapkan dan bahkan sangat dihindari.
Karena adanya hubungan antara tinja dan bakteri Coliform, jadilah kemudian
bakteri ini sebagai indikator alami kehadiran materi fekal. Artinya, jika pada
4
suatu subtrat atau benda misalnya air minum didapatkan bakteri ini, langsung
ataupun tidak langsung air minum tersebut dicemari materi fekal (Suriawiria,
1996).
Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri Coliform, semakin tinggi
pula risiko kehadiran bakteri-bakteri patogen lain yang biasa hidup dalam
kotoran manusia dan hewan. Salah satu contoh bakteri patogen yang
kemungkinan terdapat dalam air terkontaminasi kotoran manusia atau hewan
berdarah panas adalah Shigella, yaitu mikroba penyebab gejala diare, demam,
kram perut, dan muntah-muntah (Suprihatin, 2002).
Penelitian Dr. Suprihatin dkk (2002) analisis 120 sampel AMIU di 10
kota besar di Indonesia, kualitas Air Minum Isi Ulang bervariasi yaitu 60%
sampel tidak memenuhi sedikitnya satu parameter persyaratan SNI 01 3553 –
1996 dan 16% sampel tercemar bakteri Coliform. Hal ini berarti sekitar dua
pertiga dari sampel air minum depot isi ulang tersebut telah gagal untuk
memenuhi standar industri yang berlaku untuk produk air minum dalam
kemasan.
Pemeriksaan Badan POM (2003), sampling dan pengujian
laboratorium terhadap mutu air produksi Depot AMIU di 5 kota (95 depot)
yaitu 19 yang tidak memenuhi syarat mikroba (E. coli / Coliform /
Salmonella) dan 9 produk mengandung Cadmium melebihi batas yang
diperbolehkan.
Dari daftar inventarisasi DAMIU yang ada di kota Makassar sejak
tahun 2002 hingga tahun 2008, dinas kesehatan k ota makassar menunjukkan
5
terdapat 397 DAMIU. Menurut Kepala Dinas Kesehatan, pada Tribun Timur
hingga saat ini jumlah DAMIU terdaftar berjumlah 521 depo. Masing-masing
230 depo pada 2005-2007, 136 depo pada 2008, 87 depo pada 2009 dan 68
depo pada 2010 (Tribun Timur, 2010).
Dalam penelitian Dinkes Kota Makassar yang selama ini diteliti yang
menjadi masalah adalah ditemukannya bakteri E. coli sekitar 3% dari sekitar
jumlah DAMIU yang diteliti. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Mutmainna (2010), ditemukan Pseudomonas aeruginosa pada sampel AMIU
di daerah Kassi-kassi Kota Makassar.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti kualitas
bakteriologis Air Minum Isi Ulang yang ada di Makassar, khususnya
keberadaan bakteri E. coli dan Salmonnella thypi. Sehingga dapat diketahui
kelayakan air tersebut untuk dikonsumsi secara langsung. Dengan demikian
pengawasan terhadap kualitas Air Minum Isi Ulang dapat lebih ditingkatkan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut : Apakah terdapat bakteri Escherichia coli dan Salmonnella
thypi dalam sampel air minum isi ulang yang diuji?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui keberadaaan bakteri pada sampel Air Minum Isi Ulang
di Kelurahan Antang Kota Makassar.
6
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui keberadaan bakteri Escherichia coli pada Air Minum
Isi Ulang (AMIU) di Kelurahan Antang Kota Makassar.
b. Untuk mengetahui keberadaan bakteri Salmonella thypi pada Air
Minum Isi Ulang (AMIU) di Kelurahan Antang Kota Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber
informasi sekaligus sebagai masukan bagi perencanaan, pembangunan dan
pengawasan kesehatan terutama dalam hal pengawasan kualitas air
minum.
2. Manfaat Keilmuan
Hasil penelitian ini diharapakan dapat menjadi sumber informasi dan
sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya.
3. Manfaat bagi Institusi
a. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan
masukan bagi Pemerintah Kabupaten serta Dinkes kota makassar
tentang pentingnya pengawasan sanitasi lingkungan untuk menurunkan
angka kesakitan bahkan angka kematian akibat bakteri yang hidup
dalam air.
b. Sebagai bahan referensi dan bahan bacaan yang diharapkan bermanfaat
dalam menambah pengetahuan mahasiswa UIN Alauddin Makassar.
7
4. Manfaat bagi Peneliti
Merupakan suatu pengalaman ilmiah yang sangat berharga bagi
peneliti dalam pengembangan wawasan ilmu pengetahuan dan informasi.
Serta untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti
pendidikan.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Kesehatan
Masyarakat Jurusan Kesehatan Masyarakat pada Fakultas Ilmu Kesehatan
UIN Alauddin Makassar
|
---|---|
No. Panggil |
Skripsi
|
Penerbit | Perpust FKIK : ., 2012 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this
Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Duis nec cursus mauris. Nullam vel nunc quis ipsum laoreet interdum. Maecenas aliquet nec velit in consequat.
Info selengkapnya