Detail Cantuman

No image available for this title

Text

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KESEPIAN PADA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA GAU MABAJI GOWA ANA USWATUN HASANAH 70300108012



HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA
DENGAN KESEPIAN PADA LANJUT USIA DI PANTI
SOSIAL TRESNA WERDHA GAU MABAJI GOWA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
dalam Program Studi Ilmu Keperawatan di
UIN Alauddin Makassar
OLEH :
ANA USWATUN HASANAH
70300108012
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2012
xi
ABSTRAK
NAMA : ANA USWATUN HASANAH
NIM : 70300108012
Judul : HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA
DENGAN KESEPIAN PADA LANJUT USIA di PANTI
SOSIAL TRESNA WERDHA GAU MABAJI KABUPATEN
GOWA (dibimbing oleh Sukriyadi, dan :Mulyadi)
Dukungan keluarga merupakan bagian dari dukungan sosial yang
berfungsi sebagai sistem pendukung anggota-anggotanya dan ditujukan untuk
meningkatkan kesehatan dan proses adaptasi. Kesepian adalah reaksi emosi dan
kondisi karena memiliki hubungan yang sedikit dan tidak memuaskan dari yang
diharapkannya. Lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya yang lanjut
mengalami perubahan biologis, fisik kejiwaan, dan sosial. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan kesepian
pada lanjut usia. Penelitian ini dilaksanakan di Panti Sosial Tresna Werdha Gau
Mabaji Gowa. Penelitian ini menggunakan desain deskriptive analitik dengan
pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 80
orang dan pemilihan sampel menggunakan tehnik purposive sampling.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan
penilaian dengan kesepian pada lanjut usia, dengan tingkat kemaknaan p = 0,018
(p = < 0,05). Untuk dukungan instrumental menunjukkan bahwa ada hubungan
antara dukungan instrumental dengan kesepian pada lanjut usia, dengan tingkat
kemaknaan p = 0,000 (p = < 0,05). Sedangkan untuk dukungan emosional
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan emosional dengan
kesepian pada lanjut usia, dengan tingkat kemaknaan p = 1,000 (p = < 0,05).
Diharapkan adanya pembelajaran tentang kesepian pada lanjut usia bagi
masyarakat khususnya yang masih mempunyai anggota keluarga yang sudah
lanjut usia sehingga anggota keluarga dapat mengurangi resiko kesepian pada
lanjut usia.
Kata kunci :Dukungan Sosial Keluarga, Kesepian, Lanjut Usia
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah rabbil’alamin. Tiada kata yang paling pantas penulis
ucapkan pada kesempatan ini kecuali ungkapan rasa syukur kepada Zat yang
Maha Agung yang kekuasaan-Nya meliputi langit dan bumi serta apa yang ada di
antara keduanya, Tuhan yang tiada sesuatu pun yang setara dengan Dia, tiada
sekutu bagi-Nya, tiada beranak dan tidak pula diperanakan. Dialah Tuhan yang
Maha Kuasa yang telah memberikan kita anugerah akal dan pikirang yang
membedakan kita sebagai makhluk yang mulia dibandingkan dengan ciptaanNya
yang lain. Karena atas izin dan kuasa-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini dengan judul “HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN
SOSIAL KELUARGA DENGAN KESEPIAN PADA LANJUT USIA di
PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA GAU MABAJI KABUPATEN
GOWA”. Salam dan salawat semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Saw, keluarga, dan anak cucunya, para sahabatnya serta orang-orang
yang tetap istiqomah di jalan Allah.
Atas ridho-Nya skripsi ini dapat diselesaikan guna memperoleh gelar
sarjana Keperawatan pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Berbagai hambatan penulis hadapi
selama penulisan skripsi ini, namun berkat bimbingan, arahan dari berbagai pihak
hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu disamping rasa syukur kehadirat
Allah Swt, juga penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada
Ayahanda ku tercinta Suhada M. Saleh S.pd dan Ibundaku tercinta Fatimah, kakak
v
ku tersayang dan satu-satunya Adhim Mawardi Rusidi Amd. Kep dan adikku
tersayang yang satu-satunya Atititian Lis Haryati yang telah mencurahkan kasih
sayang, sumber inspirasi terbesar, pengorbanan yang mulia, dan motivasi serta
doa yang tidak pernah putus dengan harapan penulis akan menjadi lebih baik.
Mereka selalu membuatku senyum, memberikan segala perhatian dan dukungan
yang diberikan kepada penulis dalam menempuh pendidikan. dan seluruh
keluarga yang telah membantu dan sentiasa mendoakan penulis selama ini,
penulis haturkan terima kasih. Tiada sesutau yang berharga yang dapat
kupersembahkan kepada kalian kecuali skripsi ini sebagai wujud bakti dan
kecintaanku yang tulus kepada kalian. Semoga kita semua diberi kebahagiaan dan
kesehatan, Amin...
Ucapkan terima kasih pula penulis haturkan kepada:
1. Prof. DR. H. A. Qadir Gassing HT, M.S. selaku Rektor UIN Alauddin
Makassar.
2. DR. Dr. H. Rasyidin Abdullah, MPH. MH.Kes. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan UIN Alauddin Makassar, beserta seluruh dosen dan staf Fakultas
Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar.
3. Nur Hidayah, S.Kep. Ns. M.Kes. Ketua Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan UIN Alauddin Makassar
4. Sukriyadi, S.Kep, Ns. M.Kes selaku pembimbing I dan Mulyadi S. Kep, Ns
selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan arahan, petunjuk, saran dan masukan serta motivasi sejak awal
hingga selesainya skripsi ini. Junaidi, S.Kp. Ns selaku penguji kompetensi
vi
dan Pror. Dr. abd. Rahim Yunus., M.Ag. selaku penguji agama yang telah
memberikan saran dan masukannya.
5. Kepala Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Gowa
6. Staf Badan Pengelola Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Gowa
7. Kepada semua responden, yang telah bersedia menjadi sampel pada
penelitian ini
8. Para dosen serta karyawan dan karyawati lingkup Fakultas Ilmu Kesehatan
UIN Alauddin Makassar.
9. Bapak Dr. Abdullah, M.Ag dan keluarga, terima kasih atas dukungannya
selama ini
10. Sahabat-sahabatku tersayang (Kakak Samsul, Dwi, Itha, Qida, Lelhy, Nia,
Siti, lili, Arif Pret, Rengga) terima kasih buat kebersamaan kita selam a ini
dalam suka-duka, canda-tawa, sedih-senang serta tetap bersama melewati
hari-hari yang indah. Semua akan menjadi kenangan terindah. Semoga
persahabatan kita tetap abadi.
11. Teman-teman seperjuanganku, (Rahma. K, Wahyuni, Haruni , Firmansyah,
Ismail), terima kasih buat motivasi, semangatnya selama ini, kebersamaan
kita akan tetap abadi. Dan kakak Dedi yang telah banyak membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
12. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Keperawatan UIN Alauddin Makassar,
khususnya rekan-rekan kelas A angkatan 2008 atas segala dukungan,
kekompakan, kerjasama dan pengertiannya selama menjalani masa -masa
vii
perkuliahan baik dalam suka maupun duka. Kebersamaan selama ini akan
menjadi kenangan manis yang tak pernah kulupakan.
13. Teman-teman KKN angkatan 47 Dusun Balang Ajia-Maros yang telah
memberikan dukungan, ikut mewarnai perjalanan hidup penulis selama
berada di lokasi KKN. Terima kasih atas kenangan indah yang telah kita
lewati bersama.
14. Kepada pihak yang tidak sempat penulis sebutkan, yang secara langsung
maupun tidak langsung telah terlibat dalam kegiatan pendidikan dan
penelitian, untuk semuanya penulis menyampaikan penghargaan yang
sebesar-besarnya.
Akhir kata penulis dengan segala kerendahan hati dan senantiasa
mengharapkan ridha-Nya. Semoga keikhlasan dan bantuan yang telah diberikan
kepada penulis walau sebiji dzarrahpun akan memperoleh ganjaran pahala disisi -Nya. Amin...
Makassar, Juli 2012
Penulis
ANA USWATUN HASANAH
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
ABSTRAK ......................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 10
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 12
A. Konsep Keluarga ............................................................................. 12
B. Tinjauan Umum tentang Lanjut Usia .............................................. 23
C. Tinjauan Umum tentang Kesepian .................................................. 41
BAB III KERANGKA KONSEP ....................................................................... 51
A. Kerangka Konsep Penelitian ........................................................... 51
B. Kerangka Kerja ............................................................................... 54
C. Definisi Operasional ....................................................................... 55
D. Hipotesis .......................................................................................... 56
ix
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 58
A. Desain Penelitian ............................................................................ 58
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 58
C. Populasi dan Sampel ....................................................................... 59
D. Pengumpulan Data .......................................................................... 61
E. Pengolahan dan Analisaa Data ...................................................... 62
F. Etika Penelitian ............................................................................... 64
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 66
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 66
B. Pembahasan .................................................................................... 73
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 84
A. Kesimpulan ...................................................................................... 84
B. Saran ............................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Hurlock, 2000 (dalam Murwani, 2010) lanjut usia adalah
suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia
panjang, terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun. Usia tua adalah
periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana
seseorang telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu yang lebih
menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh manfaat (Murwani,
2010).
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia
tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak,
dewasa dan akhirnya menjadi tua. Hal ini normal dengan perubahan fisik dan
tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat
mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu (Azizah,
2011).
2
Allah subhanahu Wataala berfirman dalam surah Yaasin : 68
                           
Artinya: Dan barangsiapa yang kami panjangkan umurnya niscaya kami
kembalikan dia kepada kejadian(nya). Maka apakah mereka tidak
memikirkan?(Al-Quran dan Terjemahan, 2001. (Madinah :
Lembaga Percetakan Al-Quran Raja Fadh, 1418).
Ayat diatas dipahami oleh banyak ulama bahwa Allah melakukan
apa yang dijelaskan oleh ayat ini, seakan-akan ayat ini mengatakan bahwa :
bukti kuasa Kami melakukan pembuatan dan pengubahan bentuk itu dapat
terlihat pada diri manusia. Kami ciptakan manusia dengan beraneka bentuk
wajah serta beragam masa hidup ada yang Kami perindah dan ada yang
Kami perburuk wajahnya, ada yang Kami pendekkan dan ada yang Kami
panjangkan umurnya “Dan barangsiapa yang kami panjangkan umurnya
niscaya kami kembalikan dia kepada kejadian(nya),” yakni dahulu ketika
bayi manusia lemah dan tidak memiliki pengetahuan, lalu dari hari ke hari Ia
menjadi kuat dan banyak tahu, selanjutnya bila usianya menanjak hingga
mencapai batas tertentu dia dikembalikan Allah mendaji pikun, lemah, serta
membutuhkan bantuan orang banyak “Maka apakah mereka tidak
memikirkan?” tentang kekuasaan Allah mengubah keadaannya itu dan
tentang kelemahannya agar dia sadar bahwa kekuatannya tidak langgeng
dan bahwa dunia ini fana, dan dia harus memiliki sandaran yang kuat lagi
langsung dan abadi sandaran itu tidak lain kecuali Allah SWT (Shihab,
2002).
Sering kali keberadaan lanjut usia dipersepsikan secara negatif,
dianggap sebagai beban keluarga dan masyarakat sekitarnya. Kenyataan ini
3
mendorong semakin berkembangnya anggapan bahwa menjadi tua itu identik
dengan semakin banyaknya masalah kesehatan yang dialami oleh lanjut usia.
Lanjut usia cenderung dipandang masyarakat tidak lebih dari sekelompok
orang yang sakit-sakitan. Persepsi ini muncul karena mamandang lanjut usia
hanya dari kasus lanjut usia yang sangat ketergantungan dan sakit-sakitan.
Persepsi negatif seperti itu tentu saja tidak semuanya benar. Banyak pula
lanjut usia yang justru berperan aktif, tidak saja dalam keluarganya, tetapi juga
dalam masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, lanjut usia harus dipandang
sebagai individu yang memiliki kebutuhan intelektual, emosional, dan
spiritual selain kebutuhan yang bersifat biologis. Kurangnya perhatian yang
memadai terhadap populasi lanjut usia ini menciptakan ruang kosong, yang
kemudian diisi oleh dunia kedokteran atau medis. Di satu sisi, perhatian besar
dari kalangan kedokteran ini harus disambut secara positif oleh dunia
keperawatan sehingga masalah kesehatan lanjut usia dapat teratasi (Nugroho,
2008).
Pembangunan Manusia Indonesia sebagai suatu paradigma baru
dalam pelaksanaan pembangunan di Indonesia diharapkan dapat membuat
pilihan-pilihan penting, antara lain berumur panjang dan sehat, menguasai
ilmu pengetahuan, mempunyai akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan
agar dapat hidup layak sehingga dapat memberikan keseimbangan dalam
hidupnya. Sedangkan muara dari Pembangunan Manusia Indonesia adalah
meningkatnya kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu terdapat korelasi antara
meningkatnya jumlah lanjut usia dari tahun ke tahun dengan keberhasilan
4
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat. Kemajuan pengetahuan dibidang
kesehatan, meningkatnya sosial ekonomi masyarakat akan membawa dampak
terhadap meningkatnya usia harapan hidup. Dalam kaitannya dengan
permasalahan tersebut seharusnya diantisipasi baik oleh pemerintah, kalangan
usaha dan masyarakat sipil serta keluarga. Langkah-langkah kebijakan yang
perlu diambil pemerintah, partisipasi kalangan usahawan, dan kesiapan
masyarakat dalam menghadapi semakin meningkatnya jumlah lanjut usia di
Indonesia (Oldkesra).
Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk
berstruktur lanjut usia (aging struktured population) karena jumlah penduduk
yang berusia 60 tahun keatas sekitar 7,18%. Provinsi yang mempunyai jumlah
penduduk lanjut usia (Lansia)nya sebanyak 7% adalah di pulau Jawa dan Bali.
Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia ini antara lain disebabkan antara lain
karena :
1. Tingkat sosial ekonomi masyarakat yang meningkat
2. Kemajuan di bidang pelayanan kesehatan
3. Tingkat pengetahuan masyarakat yang meningkat.
5
Jumlah Penduduk lanjut usia Indonesia : Menkokesra
Tahun Usia Harapan Hidup Jumlah Penduduk Lansia %
1980 52,2 tahun 7.998..543 5,45
1990 59,8 tahun 11.277.557 6,29
2000 64,5 tahun 14.439.967 7,18
2006 66,2 tahun +19 juta 8,90
2010 (prakiraan) 67,4 tahun +23,9 juta 9,77
2020 (prakiraan) 71,1 tahun +28,8 juta 11,34
Jumlah penduduk lanjut usia pada tahun 2006 sebesar kurang lebih 19
juta, usia harapan hidup 66,2 tahun, pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 23,9
juta (9,77%), usia harapan hidupnya 67,4 tahun dan pada tahun 2020 diperkirakan
sebesar 28,8 juta (11,34%), dengan usia harapan hidup 71,1 tahun. Dari jumlah
tersebut, pada tahun 2010, jumlah penduduk lanjut usia yang tinggal di perkotaan
sebesar 12.380.321 (9,58%) dan yang tinggal di perdesaan sebesar 15.612.232
(9,97%). Terdapat perbedaan yang cukup besar antara lanjut usia yang tinggal di
perkotaan dan di perdesaan. Perbedaan ini bisa jadi karena antara lain lanjut usia
yang tadinya berasal dari desa lebih memilih kembali ke desa di hari tuanya, dan
mungkin juga bisa jadi karena penduduk perdesaan usia harapan hidupnya lebih
besar karena tidak menghirup udara yang sudah berpolusi, tidak sering
menghadapi hal-hal yang membuat mereka stress, lebih banyak tenteramnya
6
ketimbang hari-hari tiada stress atau juga bisa jadi karena makanan yang
dikonsumsi tidak terkontaminasi dengan pestisida sehingga membuat mereka
tidak mudah terserang penyakit sehingga berumur panjang. Namun jika dilihat
pada tahun 2020 walaupun jumlah lanjut usia tetap mengalami kenaikan yaitu
sebesar 28.822.879 (11,34%), ternyata jumlah lanjut usia yang tinggal di
perkotaan lebih besar yaitu sebanyak 15.714.952 (11,20%) dibandingkan dengan
yang tinggal di perdesaan yaitu sebesar 13.107.927 (11,51%). Kecenderungan
meningkatnya lanjut usia yang tinggal di perkotaan ini bisa jadi disebabkan bahwa
tidak banyak perbedaan antara rural dan urban. Karena pemusatan penduduk di
suatu wilayah dapat menyebabkan dan membentuk wilayah urban. Suatu contoh
bahwa untuk membedakan wilayah rural dan urban di antara kota Jakarta dan
Bekasi atau antara Surabaya dengan Sidoarjo serta kota-kota lainnya kelihatannya
semakin tidak jelas. Oleh karena itu benarlah kata orang bahwa Pantura adalah
kota terpanjang di dunia, tidak jelas perbatasan antara satu kota dengan kota
lainnya.Alasan lain mengapa pada tahun 2020 ada kecenderun gan jumlah
penduduk lanjut usia yang tinggal di perkotaan menjadi lebih banyak karena para
remaja yang saat ini sudah banyak mengarah menuju kota, mereka itu nantinya
sudah tidak tertarik kembali ke desa lagi, karena saudara, keluarga dan bahkan
teman-teman tidak banyak lagi yang berada di desa. Sumber penghidupan dari
pertanian sudah kurang menarik lagi bagi mereka, hal ini juga karena pada
umumnya penduduk desa yang pergi mencari penghidupan di kota, pada
umumnya tidak mempunyai lahan pertanian untuk digarap sebagai sumber
penghidupan keluarganya.Selain itu bahwa di masa depan sektor jasa mempunyai
7
peran yang penting sebagai sumber penghidupan. Oleh karena itu suatu negara
yang tidak mempunyai sumber daya alam yang cukup maka di era globalisasi
akan beralih kepada sektor jasa sebagai sumber penghasilannya, contoh negara
Singapura. Padahal sektor jasa dapat berjalan dan hidup hanya di daerah
perkotaan (Oldkesra).
Jumlah lanjut usia yang berada di Panti Sosial Tresna Werdha Gau
Mabaji Gowa adalah sebanyak 100 orang dengan jumlah lanjut usia laki-laki
sebanyak 39 orang, dan jumlah lanjut usia perempuan sebanyak 61 orang.
Dalam perjalanan hidup manusia, proses menua merupakan hal yang wajar
dan akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai umur panjang. Hanya lambat
atau cepatnya proses tersebut bergantung pada setiap individu yang bersangkutan.
Permasalahan yang berkaitan dengan lanjut usia antara lain :
1. Permasalahan umum
a. Peningkatan jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan,
b. Perkembangan pola kehidupan keluarga yang secara fisik mengarah pada
bentuk keluarga kecil (nuclear family), terutama di kota besar,
menyebabkan nilai kekerabatan dalam kehidupan keluarga besar (extended
family) melemah.
c. Peningkatan mobilitas penduduk (termasuk lanjut usia)
d. Katerbatasan-keterbatasan kegiatan pembinaan kesejahteraan lanjut usia
oleh pemerintah dan masyarakat.
2. Permasalahan khusus
8
a. Perubahan nilai sosial masyarakat, yaitu kecenderungan munculnya nilai
sosial yang dapat mengakibatkan menurunnya penghargaan dan
penghormatan kepada lanjut usia.
b. Lanjut usia tidak saja ditandai dengan kemunduran fisik, tetapi dapat pula
mengalami pengaruh kondisi mental. Semakin lanjut usia seseorang,
kesibukan sosialnya akan semakin berkurang. Hal ini dapat
menagkibatkan berkurangnya integrasi dengan lingkungan. Kondisi ini
dapat berdampak pada kebahagiaan seseorang.
c. Lanjut usia juga mengalami ketakutan, terutama
1) Ketergantungan fisik dan ekonomi
2) Sakit yang kronis (mis, atritis, hipertensi, kardiovaskuler)
3) Kesepian
4) Kebosanan yang disebabkan oleh rasa tidak diperlukan (Nugroho,
2008).
Keberadaan lanjut usia di Panti Werdha dapat disebabkan karena
beberapa hal diantaranya karena diasingkan oleh anggota keluarga, tidak
memiliki sanak saudara yang dapat merawat, perasaan suka rela karena tidak
ingin merepotkan anggota keluarga, dianggap bahwa dirinya tidak mampu
untuk melakukan kegiatan atau aktifitas (Hurlock, 2004).
Keterpisahan lanjut usia dengan keluarga atau orang terdekat
menimbulkan masalah psikologi tersendiri pada orang tua. Leangle dan
Probst, 2002 (dalam Sari hayati, 2010) menjelaskan bahwa masalah psikologi
akibat keterpisahan orang tua dengan anggota keluarga yang dicintai,
9
misalnya anak, merupakan masalah yang relatif sering terjadi, dan
kompleksitas masalahnya akan semakin rumit jika orang tua tersebut lanjut
usia. Hal ini didukung dengan penelitian Rawlins dan Spencer, 2002 (dalam
Sari hayati, 2010), yang mengemukakan bahwa anak perempuan selain
pasangan merupakan faktor penting bagi kesejahteraan lanjut usia. Masalah
keterpisahan tersebut memicu perasaan kesepian pada lanjut usia, dimana
kesepian akan semakin meningkat ketika pasangan dari lanjut usia meninggal
dunia. Van Baarsen, 2002 (dalam Sari hayati, 2010), menyatakan bahwa
kesepian pada lanjut usia lebih mengacu pada kesepian dalam konteks
“sindrom sarang kosong” dimana kesepian yang muncul diakibatkan
kepergian anak-anak untuk hidup terpisah dengan mereka dan juga akibat dari
kepergian dari pasangan untuk kembali pada Sang Pencipta. Keterpisahan
dengan anggota keluarga, atau lebih spesifik dengan anak-anak, terlebih lagi
ketika keluarga tidak mampu untuk mengurus, mangharuskan mereka pada
akhirnya tinggal dipanti jompo. Secara bertahap keadaan ini dapat
menimbulkan perasaan hampa pada diri lanjut usia dan semakin menambah
perasaan kesepian yang mereka alami (Hayati, 2010).
Permasalahan dalam penelitian ini adalah lanjut usia tidak hanya
perlu mendapat perhatian dari pemerintah tetapi peran serta keluarga dalam
mendukung lanjut usia merupakan salah satu faktor penting dalam menujang
kualitas mental lanjut usia.
10
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka rumusan
masalahnya adalah apakah ada hubungan antara dukungan sosial keluarga
dengan kesepian pada lanjut usia diPanti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji
Gowa?
C. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian terbagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan umum
Diketahi hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan kesepian pada
lanjut usia diPanti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Gowa
2. Tujuan khusus
a) Diketahui hubungan dukungan penilaian dengan kesepian pada lanjut
usia.
b) Diketahui hubungan dukungan instrumental dengan kesepian pada
lanjut usia
c) Diketahui hubungan dukungan emosional dengan kesepian pada lanjut
usia.
D. Manfaat penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu sumber informasi bagi
kementerian kesejahteraan rakyat, tentang pentingnya dalam mengatasi
kesepian pada lanjut usia.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pengetahuan
bagi masyarakat tentang pentingnya dukungan terhadap lanjut usia.
11
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan bagi mahasiswa, masyarakat untuk senantiasa meghargai
orang yang lebih tua.



Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
untu Baca FULL TEXT di perpustakaan FKIK UINAM
No. Panggil
Skripsi
Penerbit Perpustakaan FKIK : .,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas


Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this


Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Duis nec cursus mauris. Nullam vel nunc quis ipsum laoreet interdum. Maecenas aliquet nec velit in consequat.
Info selengkapnya